Logo Bloomberg Technoz

Namun, ancaman ini tidak selalu berarti pekerjaan sepenuhnya hilang. Banyak peran akan bertahan, tetapi dengan tugas yang diubah atau diperkaya oleh AI. 

Profesi seperti guru, perawat, dan pekerja sosial, yang melibatkan aspek sosial dan emosional, tetap minim risiko tergantikan AI. Di sisi lain, bidang layanan pelanggan (kasir), pembukuan, hingga sekretaris hukum, menghadapi risiko otomatisasi yang tinggi. Bahkan, Departemen Tenaga Kerja AS memproyeksikan penurunan signifikan pada pekerjaan kasir, telemarketer, dan juru ketik dalam dekade berikutnya.

Sementara itu, sektor kesehatan dan bantuan sosial diproyeksikan berkembang pesat hingga 2033, dengan profesi seperti praktisi 

Di samping banyak pihak mengkhawatirkan dampak dari AI Generatif, Allison Shrivastava, ekonom di Indeed Hiring Lab, justru menekankan pentingnya adaptasi.

"Anda mungkin tidak akan tergantikan oleh AI, tetapi Anda dapat tergantikan oleh seseorang yang tahu cara menggunakan AI."

Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS, orang dewasa berusia 65 tahun ke atas diproyeksikan akan mencapai 8,6% dari angkatan kerja pada tahun 2032, naik dari 5,2% pada tahun 2013. AI dapat membantu mengatasi kesenjangan produktivitas karena semakin banyak pekerja yang menua dan tidak lagi bekerja.

Survei Google dan Ipsos terbaru menunjukkan mayoritas pengguna AI percaya teknologi ini akan membawa dampak positif, termasuk pada keseimbangan kerja dan kehidupan. 

Dengan demikian, para ahli lantas menyarankan agar para pekerja mulai mempelajari cara menggunakan perangkat AI generatif, yang banyak di antaranya gratis untuk digunakan. Pekerja yang dapat memanfaatkan AI di pekerjaan mereka sekarang akan memiliki keunggulan di masa mendatang.

Shrivastava menganjurkan berlatih menulis perintah ChatGPT dan memahami bagaimana chatbot menginterpretasikan perintah tersebut.

"Ini lebih sulit daripada yang Anda bayangkan sebelumnya dan itu jelas merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dilatih," ungkapnya.

(prc/ros)

No more pages