Logo Bloomberg Technoz

AI Makin Jago untuk Analisis Kognitif, Ancaman atau Peluang?

Pramesti Regita Cindy
07 December 2024 12:30

Ilustrasi teknologi kecerdasan buatan atau AI. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi teknologi kecerdasan buatan atau AI. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Perkembangan kecerdasan buatan (AI) kini kian mampu melakukan kegiatan kognitif seperti membaca, menulis, dan menganalisis peluang — yang sebelumnya menjadi domain manusia, kini dapat dilakukan lebih cepat dan efisien dengan bantuan teknologi AI generatif, seperti ChatGPT atau Google Gemini.

Survei Universitas Duke bersama Bank Sentral Federal Atlanta dan Richmond menemukan bahwa hampir 60% perusahaan di Amerika Serikat (AS) telah mengadopsi perangkat lunak dan teknologi otomatisasi untuk menggantikan sebagian tugas karyawan dalam setahun terakhir. 

Goldman Sachs bahkan memperkirakan bahwa dua per tiga pekerjaan saat ini terpapar oleh otomatisasi berbasis AI. Sehingga, muncul kekhawatiran bahwa pekerjaan yang dulu dianggap aman dari otomatisasi, seperti tugas administratif, kini mulai tergeser.

Brookings Institution mencatat bahwa generasi baru AI akan memengaruhi pekerjaan kerah putih seperti administrasi, entri data, dan penyortiran informasi. Lebih dari 30% pekerja diperkirakan mengalami perubahan pada setidaknya separuh tugas mereka akibat otomatisasi.

"Sebagian besar industri yang menghadapi paparan terbesar terhadap AI generatif saat ini adalah industri yang beberapa tahun lalu berada di peringkat terbawah dalam risiko otomatisasi," ungkapnya dalam laporan terbaru, mengutip dari Newsnation, Sabtu (7/12/2024).