Pelemahan rupiah sepekan ini termasuk yang kecil dibandingkan mata uang Asia lain. Seperti yuan Tiongkok yang tergerus 0,34% atau rupee India 0,24%. Apalagi dibandingkan won Korsel yang ambles 1,84% akibat guncangan politik domestik.
Sementara mata uang negeri tetangga lain seperti peso masih menguat 1,54%, ringgit 0,67%, baht 0,67% dan dolar Taiwan 0,24%.
Bunga SRBI makin tinggi
Minat asing di instrumen SRBI, andalan bank sentral dalam operasi moneter setahun terakhir, terlihat semakin susut bahkan ketika bunga diskonto terus dinaikkan oleh Bank Indonesia.
Dalam lelang SRBI terakhir yang digelar Jumat lalu, bunga SRBI-12 bulan dimenangkan di level 7,23%. Ini menjadi kenaikan bunga SRBI berturut-turut selama empat lelang terakhir. Level bunga itu juga menjadi yang tertinggi sejak awal Agustus lalu.
Investor asing juga terpantau terus mengurangi posisi di SRBI. Berdasarkan data terakhir yang dirilis oleh Bank Indonesia per 18 November, penguasaan asing di instrumen tenor pendek ini sudah susut sekitar Rp4,39 triliun menjadi tinggal Rp250,18 triliun di banding sebulan sebelumnya.
Proporsi kepemilikan asing di SRBI yang memberikan bunga tinggi itu juga anjlok tinggal 25,82% dari sebesar 27,23% pada bulan sebelumnya.
Sementara itu, di pasar SBN asing juga makin tak bergairah menempatkan dana. Selama November saja, posisi kepemilikan asing di SBN ambles Rp13,07 triliun, menghentikan reli net buy selama enam bulan beruntun sebelumnya. Kini, asing menguasai sekitar Rp872,49 triliun, sekitar 14,58% dari total outstanding SBN di pasar sekunder saat ini.
Di pasar saham, meski sepekan ini asing mencetak posisi net buy senilai US$66,8 juta setelah sebelumnya terus net sell, menghitung selama kuartal IV-2024 asing masih membukukan net sell besar di bursa saham yakni mencapai US$1,71 miliar quarter-to-date.
Nilai net sell asing di bursa domestik itu mengalahkan nilai net sell asing di Malaysia US$1,24 miliar, atau Filipina US$360 juta, atau Thailand US$1,28 miliar pada periode yang sama.
Bila tren pembalikan dana asing di bursa saham bertahan sepanjang bulan ini, mungkin akan membantu rupiah agar tekanannya tidak sedalam bulan-bulan sebelumnya. Terlebih posisi cadangan devisa per akhir November sudah terkuras US$1,03 miliar atau sekitar Rp15,8 triliun.
(rui)