Logo Bloomberg Technoz

PDIP sebenarnyan berkoalisi dengan empat partai lain yaitu PKN, Garuda, Buruh, dan PBB. Akan tetapi, keempat partai tersebut bahkan tak lolos di Pemilu Legislatif Kota Solo.

Selama 24 tahun terakhir, Kota Solo memang selalu dipimpin oleh kader PDIP yang diawali Slamet Suryanto pada 2000-2005. 

Kiprahnya dilanjutkan Jokowi yang saat itu masih berstatus kader PDIP. Jokowi memimpin Kota Solo nyaris dua periode yaitu 2005-2010 dan 2010-2012. Dia harus berhenti di tengah periode kedua karena maju sebagai calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2012.

FX Hadi Rudyatmo yang menjadi wakil Jokowi kemudian mengambil alih tampuk kepemimpinan Kota Surakarta pada 2012-2015. Dia kemudian maju lagi pada Pilkada Solo sebagai calon wali kota yang memenangkan kontestasi politik dan kembali menjabat pada periode 2015-2020 tersebut.

Pada 2020, Rudyatmo tak bisa lagi maju karena terhitung telah menjabat dua periode. Dia pun harus menyerahkan gilirannya kepada kader PDIP lainnya. Saat itu, dia sempat berkonflik dengan DPP PDIP karena tak setuju penunjukkan putera sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wali kota.

Akhirnya, PDIP mengeluarkan keputusan bulat untuk mengusung Gibran pada Pilkada Kota Solo 2020. Gibran bersama Teguh Prakosa maju dengan sokongan seluruh partai politik. 

Teguh Prakosa kemudian mendapat jabatan wali kota Solo usai Gibran mengundurkan diri karena dinyatakan terpilih sebagai wakil presiden pada Pemilu 2024.

(red/frg)

No more pages