Bloomberg Technoz, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Kota Bogor menuntaskan rekapitulasi pemungutan suara di enam kecamatan. Berdasarkan data tersebut, eks Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi saat menjadi ibu negara, Sendi Fardiansyah yang maju bersama Melli Darsa kalah pada Pilkada Kota Bogor.
Pasangan calon nomor urut 01 tersebut hanya bisa mengumpulkan 48.175 suara sah dari enam kecamatan di Kota Bogor. Keduanya tercatat meraih suara paling rendah di antara lima pasangan calon yang ikut dalam kontestasi politik di kota hujan tersebut.
Pada Pilkada Kota Bogor, KPU mencatat ada 498.787 suara sah dan 25.438 suara tak sah yang dihasilkan pada pemungutan suara 27 November lalu. Sehingga, Sendi-Melli tercatat hanya mengantongi 9,66% suara sah.
Raihan ini sangat jauh dari petahana Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachmin yang maju sebagai calon wali kota dengan menggandeng Jenal Mutaqin. Pasangan calon nomor urut 03 ini meraih 183.500 suara atau setara 36,79% suara sah.
Sesuai aturan, keduanya tak perlu meraih lebih dari 50% suara sah untuk memenangkan kontestasi politik di Kota Bogor. Mereka hanya perlu tercatat sebagai peraih suara paling banyak dari kontestan lainnya.
Berdasarkan data KPU, perolehan suara Dedie-Jenal cukup dekat dengan pasangan calon nomor urut 02 Atang Trisnanto-Annida Allivia yang meraih 136.961 suara atau setara 27,46%.
Sedangkan dua pasangan calon lainnya, seperti Sendi-Melli, raihan suaranya sangat minim atau terpaut jauh. Pasangan calon nomor urut 04, Rena Frina-Achmad Teddy Risandi tercatat hanya meraih 58.415 suara (11,71%); dan pasangan calon nomor urut 05, Raendi Rayendra-Eka Maulana sebesar 71.736 suara (14,38%).
Pilkada Kota Bogor sendirit tercatat memiliki daftar pemilih tetap sebanyak 815.249 orang. Akan tetapi, dari jumlah tersebut total warga yang menggunakan hak pilih hanya 524.225 orang.
Sendi sendiri tercatat sudah menjadi sekretaris pribadi Iriana sejak 2015 hingga akhir masa jabatan Presiden Jokowi. Pada Pilkada Kota Bogor, dia mendapat sokongan tiga partai yaitu Partai Golkar, Partai Nasdem, dan Partai Solidaritas Indonesia.
(red/frg)