Logo Bloomberg Technoz

Merger BUMN Karya: Pilah Pilih BUMN Sehat dan Sakit-Sakitan

Ruisa Khoiriyah
04 May 2023 13:55

Pengerjaan infrastruktur jalan tol ruas Jakarta-Serpong. (Dok Dimas Ardian/Bloomberg)
Pengerjaan infrastruktur jalan tol ruas Jakarta-Serpong. (Dok Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kemelut dan kontroversi tak henti menerpa perusahaan-perusahaan pelat merah atawa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyiratkan ada persoalan akut yang mendesak penyelesaian. Bahkan, reformasi besar-besaran.

Sebut saja, mulai dari kontroversi utang BUMN sektor infrastruktur/karya, penggarongan dana para pensiunan dan nasabah BUMN asuransi seperti skandal Jiwasraya dan Asabri, isu permodalan BUMN dana pensiun sampai yang terbaru kasus korupsi yang menyeret Destiawan Soewardjono, direktur utama PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

Kasus korupsi yang melibatkan pucuk manajemen di BUMN memang bukan kali pertama ini terjadi. Hanya, kasus terakhir ini menjadi highlight mengingat kemelut utang Waskita sudah berlangsung sekian lama. 

Berbagai kontroversi yang tak henti menerpa itu pada akhirnya mendesak pemerintah semakin serius berancang-ancang menggelar pembenahan. Salah satu caranya adalah dengan penyatuan BUMN sehingga jumlah BUMN,  dalam hal ini adalah BUMN karya yang banyak mengerjakan proyek infrastruktur pemerintah, akan menyusut dari sembilan perusahaan menjadi empat BUMN saja. 

"Kami sudah kaji sebaiknya, [BUMN] karya-karya ini dari sembilan menjadi empat atau berapa. Konsolidasi sesuai dengan buku biru kami dua tahun lalu," kata Erick Thohir, Menteri BUMN, Rabu (3/5/2023).