Logo Bloomberg Technoz

"Yang berada di permukaan bumi atau 3.000 feet dari permukaan bumi atau angin yang terdampak pada bumi tempat kita beraktivitas, itu kecepatannya dapat mencapai 18 knot atau 33 km per jam," bebernya.

Oleh karena itu, Dwikorita mengimbau seluruh masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem tersebut dan juga terhadap potensi angin puting beliung hingga kemungkinan terjadi hujan es.

"Selain itu, dampak yang dapat terjadi, banjir, tanah longsor, banjir bandang, angin kencang, potensi pohon tumbang karena angin puting beliung, dan jalan licin akibat Bibit Siklon tersebut," ujar Dwikorita.

Khusus pengguna transportasi laut dan nelayan, diminta BMKG agar saat peringatan dini dimulai pagi hari ini, untuk sementara tak melakukan aktivitas di wilayah laut.

"Karena adanya bahaya gelombang tinggi akibat Bibit Siklon 91S yang dapat mencapai 4-6 meter di Perairan Selatan hingga Jawa Barat," ungkapnya.

Sementara itu, suspek area berpotensi mengalami pertumbuhan menjadi Bibit Siklon Tropis 91S di Laut Timur sebelah Selatan Maluku Barat Daya. Suspek area ini terdeteksi sejak 5 Desember waktu Indonesia Barat. Di mana kecepatan angin maksimum mencapai 10 hingga 15 knot atau 19 hingga 28 km per jam dengan tekanan minimum sekitar 1.500 hektopaskal.

"Gangguan tropis ini dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan dampak langsung terhadap gelombang di sebagian wilayah Indonesia dalam tiga hari ke depan, yaitu mulai 6 hingga 8 Desember. Tanggal 6, waktu Indonesia bagian barat hingga 8 Desember, pukul waktu Indonesia bagian barat," katanya.

Cuaca ekstrem yang terjadi diprediksi berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.

Selain itu, gelombang laut dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter diprediksi terjadi di wilayah Laut Sawu, Perairan Kupang hingga Pulau Rote, kemudian Laut Banda bagian Selatan, Laut Arafuru bagian Barat, dan Samudera Hindia Selatan, Nusa Tenggara Timur.

Peningkatan curah hujan bisa terjadi hingga kategori lebat di wilayah yang terdampak pada 6 hingga 8 Desember 2024 dengan kategori waspada.

"Ini sekali lagi kami sampaikan dapat terjadi di sebagian wilayah Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur," jelasnya.

Sedangkan wilayah dengan kategori siaga, yang berarti potensi dampaknya lebih kuat, curah hujan bisa mencapai 100 mm dalam satu hari. Diprediksi terjadi mulai 6 hingga 8 Desember, khususnya di Jawa Barat.

Sementara wilayah lain, mulai dari Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur masuk dalam kategori waspada.

"Artinya curah hujan yang terjadi diprakirakan dapat mencapai 50 mm dalam waktu satu hari. Dan juga disertai angin kencang dan kilat petir," tandangnya.

(dec/ros)

No more pages