Logo Bloomberg Technoz

Sebaliknya, saham-saham properti, saham energi, dan juga saham infrastruktur berhasil melesat di zona hijau dengan kenaikan terbaiknya mencapai 0,67%, 0,49%, dan 0,46%.

Sejumlah saham energi yang menempati jajaran top gainers:

  • Adaro Andalan Indonesia (AADI) menguat 19,8% ke Rp6.650/saham
  • MNC Energy Investments (IATA) menguat 7,84% ke Rp55/saham
  • Buana Listya Tama (BULL) menguat 5,41% ke Rp117/saham
  • Samindo Resources (MYOH) menguat 4,69% ke Rp1.675/saham
  • Petrosea (PTRO) menguat 2,71% ke Rp23.800/saham

Saham infrastruktur juga berhasil menempati jajaran top gainers:

  • Manggung Polahraya (MANG) menguat 9,56% ke Rp149/saham
  • Aesler Grup Internasional (RONY) menguat 9,35% ke Rp760/saham
  • Indonesia Pondasi Raya (IDPR) menguat 7,78% ke Rp180/saham
  • Centratama Telekomunikasi Indonesia (CENT) menguat 6,98% ke Rp46/saham
  • Smartfren Telecom (FREN) menguat 4,17% ke Rp25/saham

Saham LQ45 ini yang menguat:

  • Dayamitra Telekomunikasi (MTEL) menguat 6,45% Rp660/saham
  • AKR Corporindo (AKRA) menguat 3,54% Rp1.315/saham
  • Adaro Minerals Indonesia (ADMR) menguat 3,53% Rp1.320/saham
  • Aneka Tambang (ANTM) menguat 1,71% Rp1.490/saham
  • Sarana Menara Nusantara (TOWR) menguat 1,41% Rp720/saham

Macquarie Prediksi Harga Emas Melesat dan Rekor di 2025

Harga emas dunia memiliki peluang untuk makin lebih 'mahal' lagi tahun depan, kemungkinan mencapai rekor harga tertinggi amat terbuka lebar. Pemicunya datang dari sentimen Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) yang memangkas suku bunga dan Bank Sentral di beberapa negara menambah emas batangan sebagai cadangan devisa, menurut Macquarie Group Ltd.

Emas telah menjadi salah satu komoditas dengan kinerja terbaik tahun ini, melesat 28% dan mencetak serangkaian rekor. Kenaikan ini didukung oleh pembelian Bank Sentral, peralihan The Fed ke suku bunga yang lebih rendah, dan rebound dalam kepemilikan dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas batangan.

Dengan serangkaian sentimen positif itu, Bank-bank termasuk Goldman Sachs Group Inc. dan UBS Group AG telah mengajukan argumen untuk kenaikan lebih lanjut tahun depan.

Pergerakan harga emas. Sumber: Bloomberg

Dalam kasus ini kami memandang penurunan suku bunga sebagai kunci, dengan cara mengurangi daya tarik dana pasar uang dan produk tabungan lainnya, papar analis Macquarie, seperti yang diwartakan Bloomberg News.

Harga emas ditetapkan rata-rata US$2.650 per ons pada Kuartal I-2025, kata Macquarie, lebih tinggi 1,9% dari perkiraan sebelumnya. Harga rata-rata akan bergerak mencapai US$2.800 dari April hingga Juni, dengan pencapaian 12% lebih tinggi dari perkiraan terbaru, setelah itu logam tersebut mungkin kehilangan sebagian daya tariknya. Harga emas spot terakhir berada pada sekitar US$2.650.

Di sisi yang bersamaan, perkembangan politik menjadi pengungkit harga emas baru-baru ini. Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada Selasa waktu setempat membuat pernyataan mengejutkan soal pengumuman pemberlakuan darurat militer. Ini dilakukan di tengah ada upaya kubu oposisi untuk menggulingkan Pemerintahan yang sah.

Namun beberapa jam kemudian, status darurat militer ini dicabut. Walau begitu, kubu oposisi tetap mengajukan mosi tidak percaya yang bisa berujung kepada pemakzulan (impeachment).

Tidak hanya di Korea Selatan, situasi politik di Prancis pun memanas. Sampai-sampai Presiden Emmanuel Macron meminta para anggota parlemen untuk menolak voting yang bisa menggulingkan pemerintah.

Emas adalah aset yang dipandang aman (safe haven). Saat situasi tidak menentu, investor cenderung memburu emas sehingga harga pun naik.

(fad)

No more pages