Logo Bloomberg Technoz

Pakta Militer Korut-Rusia Berlaku, Aliansi Pertahanan Makin Kuat

Delia Arnindita Larasati
05 December 2024 20:40

Tentara Rusia (Sumber: Bloomberg)
Tentara Rusia (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Perjanjian "Kemitraan Strategis Komprehensif" yang disepakati oleh pemimpin Korea Utara (Korut) dan Rusia pada bulan Juni resmi berlaku pada Rabu (04/12/2024), menyusul pertukaran "instrumen ratifikasi" di Moskow.

Perjanjian ini ditandatangani selama kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Pyongyang pada Juni lalu, dalam pertemuan puncak dengan Kim Jong Un dari Korea Utara. Perjanjian tersebut mencakup pakta pertahanan bersama untuk memberikan bantuan militer langsung jika salah satu pihak menghadapi agresi bersenjata.

Menurut laporan kantor berita KCNA Korea Utara pada Kamis (05/12/2024), seperti diberitakan Reuters, perjanjian ini "akan menjadi kekuatan pendorong yang kuat untuk mempercepat pembentukan tatanan dunia multipolar yang mandiri dan adil tanpa dominasi, penindasan, dan hegemoni."

Kunjungan Putin dan kesepakatan untuk memperkuat kerja sama militer antara kedua negara ini terjadi di tengah meningkatnya keterlibatan Pyongyang dalam konflik di Ukraina. Lebih dari 10.000 tentara Korea Utara dilaporkan telah dikerahkan untuk bertempur bersama Rusia.

Namun, baik Rusia maupun Korut tidak mengakui keberadaan pasukan tersebut atau pengiriman ribuan kontainer berisi amunisi, serta howitzer mobile dan peluncur roket dari Korut.