Satryo juga menyinggung sejauh ini daerah yang paling tinggi APK-nya yaitu Banten 148,61% dengan perhitungan jumlah yang kuliah dibagi populasi penduduk.
Sementara untuk urutan terbawah Provinsi Bangka Belitung dengan 16,53 persen.
“Bagaimana mengatasinya? kita membuat strategi program afirmasi beasiswa, peningkatan kualitas pendidikan, kapasitas perguruan tinggi lokal, pengembangan akademi pemerintah daerah, dan lain-lain,” bebernya.
9 Program Strategi Mendikti Dorong APK Pendidikan Tinggi:
1 Program afirmasi beasiswa
Memperluas berbagai program beasiswa, seperti beasiswa afirmasi pendidikan Tinggi (ADIK) dan beasiswa KIP Kuliah yang mencakup subsidi biaya hidup, transportasi, serta akses ke layanan Pendidikan Tinggi.
2. Peningkatan infrastruktur Pendidikan
Membangun dan memperkuat fasilitas perguruan tinggi daerah dan di wilayah 3T, termasuk pendirian perguruan tinggi baru, penambahan kuota peserta didik, pembukaan program studi di luar kampus utama (PSDKU), serta pengembangan infrastruktur digital untuk mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ).
3. Penguatan Kapasitas Perguruan Tinggi
Meningkatkan kualitas Pendidikan di perguruan tinggi daerah dan wilayah 3T melalui peningkatan manajemen perguruan tinggi, penguatan kapasitas dosen, pengembanan kurikulum, berbasis kebutuhan lokal, kemitraan dengan industri, dll.
4. Pengembangan Akademi Komunitas
Membangun akademi komunitas yang fokus pada keterampilan praktis, terutama di wilayah 3 T. Akademi ini dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah dan sektor industri untuk menyediakan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja lokal, sehingga menciptakan kesempatan kerja bagi lulusan.
5. Penerapan Teknologi dalam Pendidikan
Mengintegraikan teknologi dalam pembelajaran melalui platform e-learning, yang memungkinkan mahasiswa dari wilayah 3T mengakses materi dari berbagai perguruan tinggi lain, bahkan perguruan tinggi luar negeri.
6. Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah
Mendorong pemerintah daerah untuk mengalokasikan dana Pendidikan dan memperkuat kebijakan lokal yang mendukung pengembangan pendidikan tinggi (akademik dan vokasi). Pemerintah daerah perlu bekerja sama dengan perguruan tinggi, LLDIKTI dan sektor swasta dalam merancang kebijakan yang mendukung akses Pendidikan Tinggi di daerahnya.
7. Edukasi masyarakat
Melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya Pendidikan Tinggi (khususnya dalam memutus rantai kemiskinan) dan menanamkan cara pandang bahwa Pendidikan itu adalah investasi masa depan.
8. Program Pra-Universitas
Program untuk menarik minat dan mempersiapkan siswa dari wilayah 3 T agar lebih siap menghadapi tantangan akademik di perguruan tinggi. Program ini dapat meliputi penguatan akademik dasar, keterampilan sosial, serta kesiapatan mental untuk menghadapi kehidupan kampus.
9. Pendekatan multi-pihak dan kolaboratif
Yakni membangun yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, perguruan tinggi, sektor swasta, dan masyarakat untuk menciptakan kebijakan dan program yang terintegrasi.
"Pendidikan ini akan memastikan bahwa semua pihak berperan dalam mengatasi kesenjangan akses Pendidikan Tinggi daerah dan di wilayah 3T, dengan tujuan menciptakan sistem Pendidikan Tinggi yang lebih inklusif berkelanjutan dan berdampak,"kata Satryo saat rapat bersama DPD RI, dikutip Kamis (5/12/2024).
Rincian APK (Angka Partisipasi Kasar) Pendidikan Tinggi Nasional Tahun 2023/2024, berdasarkan data PPDIKTI:
1. Banten, 148,61%
2. D.I Yogyakarta, 142,91%
3. DKI Jakarta, 82,13%
4. Sulawesi Utara, 58,57%
5. Sulawesi Selatan, 55,87%
6. Gorontalo, 52,55%
7. Sumatera Barat, 48,69%
8. Sulawesi Tenggara, 47,56%
9. Papua Barat, 45,73%
10. Aceh, 43,13
(dec/spt)