Logo Bloomberg Technoz

Sangmi Cha dan Shery Ahn - Bloomberg News

Bloomberg, Pemimpin oposisi utama Korea Selatan (Korsel) mengatakan bahwa mengumpulkan cukup dukungan dari partai yang berkuasa untuk memakzulkan Presiden Yoon Suk Yeol atas deklarasi darurat militer minggu ini mungkin sulit.

Dalam wawancara dengan Bloomberg pada Kamis (05/12/2024), Ketua Partai Demokrat Lee Jae-myung menyatakan bahwa situasinya masih "berubah-ubah" menjelang pemungutan suara parlemen yang dijadwalkan beberapa hari ke depan terkait pemakzulan Yoon. Meskipun partainya menguasai mayoritas kursi di legislatif, mereka membutuhkan minimal delapan suara dari anggota Partai People Power, partai pendukung Yoon, untuk meloloskan mosi pemakzulan tersebut.

“Masalahnya adalah, meskipun banyak anggota parlemen partai yang berkuasa memiliki niat, mereka harus melawan garis partai, yang menempatkan mereka dalam situasi yang agak sulit,” kata Lee di kantornya di gedung Majelis Nasional di Seoul, tempat drama politik berlangsung awal pekan ini.

Namun, Lee mengatakan partainya akan terus berupaya menggulingkan Yoon meskipun pemungutan suara pemakzulan awal gagal. Partainya menuduh presiden melakukan pengkhianatan setelah upaya yang gagal untuk memberlakukan darurat militer, langkah yang mengejutkan bangsa, partainya sendiri, dan sekutu seperti Amerika Serikat.

“Dia akan dimakzulkan — pertanyaannya hanya kapan, apakah besok lusa, seminggu lagi, atau sebulan atau tiga bulan kemudian,” ujar Lee.

Partai berkuasa Korea Selatan menyatakan akan mencegah lolosnya mosi pemakzulan, meskipun mereka berupaya menjaga jarak dari Yoon. Presiden juga telah mengganti menteri pertahanannya, yang mengaku bertanggung jawab penuh atas kekacauan tersebut.

Mengenang kejadian Selasa malam, Lee mengatakan dia melompati pagar setinggi satu meter untuk masuk ke gedung Majelis Nasional yang diblokir oleh puluhan tentara bersenjata setelah deklarasi darurat militer. Setelah anggota parlemen menolak tindakan tersebut, Yoon mencabut perintahnya sekitar pukul 4:30 pagi waktu setempat pada Rabu.

“Yoon merusak reputasi Korea Selatan melalui perilaku yang tidak normal dan tidak dapat dimengerti ini,” kata Lee.

Lee (60 tahun) kalah tipis dari Yoon dalam pemilu presiden 2022. Kemenangan besar Partai Demokrat dalam pemilu parlemen April memberikan momentum bagi Lee untuk kembali mencalonkan diri sebagai presiden, tetapi dia juga menghadapi risiko dikeluarkan dari dunia politik setelah pengadilan memvonisnya melanggar undang-undang pemilu pada November.

(bbn)

No more pages