Powell juga mengatakan para pejabat The Fed harus bersikap hati-hati saat menurunkan suku bunga ke tingkat netral — tingkat yang tidak menstimulasi atau menahan ekonomi. Dia berbicara di New York Times DealBook Summit di New York.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, saat Powell berbicara, The Fed menerbitkan survei yang menunjukkan bahwa bisnis di seluruh negeri optimis tentang peningkatan permintaan dalam beberapa bulan mendatang.
Barometer itu merupakan catatan favorit Powell — Beige Book — menunjukkan aktivitas ekonomi sedikit meningkat pada November, dan pebisnis menjadi lebih optimis tentang prospek permintaan.
“Kami melihat ini sebagai sedikit hawkish, tetapi berhenti sejenak sebelum menantang keyakinan pasar yang semakin meningkat bahwa pemangkasan suku bunga pada Desember adalah kasus dasar, yang telah menjadi pandangan kami selama ini,” kata Krishna Guha di Evercore.
Senada, JPMorgan Chase & Co yang dipimpin Andrew Tyler mengutarakan sikap optimis terhadap pasar hingga tutup tahun 2024 mengingat makro yang positif, pertumbuhan laba, dan The Fed yang tetap mendukung pasar.
Rekrutmen tenaga kerja di Perusahaan-perusahaan AS tetap kuat pada November, sehingga menambah bukti pasar tenaga kerja tetap tangguh meski melambat.
Daftar Gaji (Payroll) swasta mencatat kenaikan sebesar 146.000 bulan lalu setelah kenaikan pada Oktober yang direvisi turun menjadi 184.000, menurut data ADP Research Institute yang dirilis Rabu. Proyeksi median dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom menyerukan kenaikan sebesar 150.000.
Sementara itu, Aktivitas Jasa AS bulan lalu melemah dengan laju paling lesu dalam tiga bulan terakhir. Indeks jasa Institute for Supply Management (ISM) turun 3,9 poin, penurunan pertama sejak Juni, menjadi 52,1 pada November.
Bila dikombinasikan dengan data awal pekan ini di mana terjadi kontraksi manufaktur AS dalam delapan bulan berturut-turut, survei jasa terbaru amat memperlihatkan Ekonomi AS melaju moderat di akhir 2024.
Data itu lebih lemah dibanding prediksi pasar sehingga ekspektasi terhadap pemangkasan bunga acuan The Fed bulan ini, membesar mendekati 80%.
Sementara itu dari regional, investor bersiap menghadapi triple whammy karena gejolak politik Korea Selatan (Korsel) menambah ketidakpastian bagi aset-aset negara yang sedang mengalami kesulitan.
Hal ini terjadi di tengah kekhawatiran atas melambatnya pertumbuhan domestik, yang minggu lalu menyebabkan pemangkasan suku bunga yang tak terduga dari Bank of Korea (BOK).
Sekarang, karena oposisi berusaha memakzulkan Yoon dengan menuduhnya melakukan pengkhianatan, investor kemungkinan akan menghadapi kekosongan kepemimpinan yang berkepanjangan selama Mahkamah Konstitusi berunding.
Investor mengakui telah mewaspadai Korsel sebelum kekacauan politik baru-baru ini terjadi. Mereka beralasan bahwa ekonomi negara itu melambat dan gelisah atas tarif Trump.
Pandangan Analis Terhadap IHSG
Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, setelah Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol membatalkan darurat militer berumur pendek yang memicu keresahan politik dan mengikis kepercayaan investor di seluruh kawasan Asia.
“Presiden Yoon Suk-Yeol mengumumkan darurat militer pada hari Selasa sebagai upaya untuk melawan kekuatan anti-negara di antara lawan-lawan politiknya. Namun, langkah tersebut langsung mendapat reaksi keras, termasuk penolakan parlemen dan protes publik yang membuat Presiden Yoon Suk-Yeol mencabut pengumuman tersebut dalam beberapa jam,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Di lain sisi, Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, rebound lanjutan dari saham-saham bank Big Caps diperkirakan berlanjut dan kembali menjadi mover IHSG pada perdagangan Kamis hari ini hingga berpeluang lanjutkan Bullish reversal.
“Secara teknikal, MACD membentuk pelebaran positive slope bersamaan dengan penguatan Rabu. Resistance terdekat IHSG berada di kisaran 7.375–7.400 yang berpotensi diuji pada perdagangan Kamis,” mengutip riset Phintraco.
Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi ANTM, ACES, MEDC, AMRT, ELSA dan BRIS.
Sementara itu, Analis BRI Danareksa Sekuritas memaparkan, trend IHSG masih Bearish, IHSG kembali mengalami teknikal rebound dan mendekati resisten 7.341.
“Jika breakout 7.341 IHSG berpotensi melanjutkan penguatan ke resisten berikutnya di 7.450 dan 7.515,” papar BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya pada Kamis (5/12/2024).
BRI Danareksa juga memberikan catatan, waspadai penurunan lebih dalam jika IHSG turun di bawah support 7.047.
Bersamaan dengan risetnya, BRI Danareksa memberikan rekomendasi saham hari ini, DOID, dan ISAT.
(fad)