Penambang Batu Bara Wajib Hilirisasi: Buat Apa Jika Tak Ekonomis?
Redaksi
05 December 2024 09:00
Bloomberg Technoz, Jakarta – Pengusaha pertambangan menilai keputusan pemerintah mewajibkan perusahaan batu bara untuk berinvestasi di sektor hilirisasi tidak akan berjalan efektif jika hanya dibatasi pada proyek gasifikasi menjadi dimetil eter (DME).
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Indonesia/Indonesian Mining Association (IMA) Hendra Sinadia mengatakan gasifikasi batu bara menjadi DME tidak akan ekonomis jiika ditujukan untuk menyubstitusi impor gas minyak cair atau liquefied petroleum gas (LPG).
“Untuk mengonversi batu bara menjadi gas, misalnya menjadi DME, ini kan ada teknologinya. Teknologinya kita tidak punya. Di dunia pun teknologinya tidak banyak, karena itu dia mahal,” kata Hendra saat ditemui, dikutip Kamis (5/12/2024).
“Nah, ini yang seharusnya menjadi bahan pemikiran buat pemerintah. Kalau untuk mengolah batu bara, tetapi perusahaan diwajibkan begitu; itu tidak akan ekonomis.”
Pemerintah memang pernah menjadikan proyek gasifikasi batu bara menjadi DME oleh PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) sebagai proyek strategis nasional (PSN). Taksiran nilai investasinya mencapai US$2,1 miliar (sekitar Rp33,46 triliun asumsi kurs saat ini).