Logo Bloomberg Technoz

Gejolak Politik Korsel Bikin Kospi & Won Makin Suram

News
05 December 2024 08:10

Pedemo menyerukan pengunduran diri Presiden Yoon Suk Yeol saat demo di Gwanghwamun Square, Seoul, Korsel, Rabu (4/12/2024). (Jean Chung/Bloomberg)
Pedemo menyerukan pengunduran diri Presiden Yoon Suk Yeol saat demo di Gwanghwamun Square, Seoul, Korsel, Rabu (4/12/2024). (Jean Chung/Bloomberg)

Youkyung Lee dan Matthew Burgess - Bloomberg News

Bloomberg Technoz, Jakarta - Investor bersiap menghadapi triple whammy karena gejolak politik Korea Selatan (Korsel) menambah ketidakpastian bagi aset-aset negara yang sedang mengalami kesulitan.

Bahkan sebelum deklarasi darurat militer yang mengejutkan dari Presiden Yoon Suk Yeol, indeks saham Kospi dan won termasuk di antara yang berkinerja terburuk di dunia, sebagian karena kekhawatiran bahwa keduanya akan menjadi korban utama masa jabatan kedua Donald Trump.

Hal ini terjadi di tengah kekhawatiran atas melambatnya pertumbuhan domestik, yang minggu lalu menyebabkan penurunan suku bunga yang tak terduga dari Bank of Korea (BOK).

Sekarang, karena oposisi berusaha memakzulkan Yoon dengan menuduhnya melakukan pengkhianatan, investor kemungkinan akan menghadapi kekosongan kepemimpinan yang berkepanjangan selama Mahkamah Konstitusi berunding.