Logo Bloomberg Technoz

Indeks dolar AS kemarin ditutup turun tipis, masih di kisaran 106,32. Sementara yield Treasury, bergerak naik sedikit dari level 4,180% kemarin ke level 4,194% pagi ini untuk tenor 10Y. Sedangkan UST-2Y bergerak dari level kemarin di 4,126%, pagi ini ada di 4,138%.

Sementara Bloomberg Dollar Index pagi ini dibuka menguat tipis 0,02% setelah kemarin sedikit turun.

Lanskap global itu mungkin akan memberikan ruang agak lega bagi rupiah. Di pasar forward Rabu, rupiah NDF ditutup menguat di Rp15.926/US$.

Sementara pagi ini ada di Rp15.936/US$. Level tersebut beririsan dengan posisi penutupan pasar spot kemarin di Rp15.930/US$.

Pada pembukaan pasar Asia pagi ini, sebagian besar mata uang bergerak menguat terhadap dolar AS. Ringgit memimpin dengan kenaikan nilai 0,32%, lalu yen 0,14%, dolar Singapura hanya 0,01%. Sedangkan won Korea masih tertekan tipis 0,04% pagi ini.

Rekrutmen tenaga kerja AS

Rekrutmen tenaga kerja di perusahaan-perusahaan Amerika tetap kuat pada November, memperpanjang bukti bahwa pasar tenaga kerja di negeri itu masih tangguh meski melambat.

Daftar penggajian yang mencerminkan penambahan lapangan kerja di sektor swasta, bertambah 146.000 bulan lalu setelah kenaikan pada Oktober yang direvisi turun menjadi 184.000, menurut data ADP Research Institute. Data itu sedikit di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan ada penambahan sebanyak 150.000 payrolls.

Sementara itu, aktivitas jasa AS bulan lalu melemah dengan laju paling lesu dalam tiga bulan terakhir. Indeks jasa Institute for Supply Management (ISM) turun 3,9 poin, penurunan pertama sejak Juni, menjadi 52,1 pada November. 

Bila dikombinasikan dengan data awal pekan ini di mana terjadi kontraksi manufaktur AS dalam delapan bulan beruntun, survei jasa terakhir memperlihatkan ekonomi AS melaju moderat di akhir 2024. 

Data itu lebih lemah dibanding prediksi pasar sehingga ekspektasi terhadap pemangkasan bunga acuan The Fed bulan ini, membesar mendekati 80%.

Selanjutnya, para pemodal akan mencermati job's report atau laporan pasar kerja AS pada Jumat malam waktu Indonesia esok.

Konsensus pasar memperkirakan, nonfarm payrolls pada November akan meningkat pesat hingga sebanyak 218.000, setelah pada Oktober angkanya tertahan oleh terjadinya badai dan pemogokan besar-besaran di Boeing Co.

Dari dalam negeri, investor akan menunggu rilis data cadangan devisa pada Jumat nanti. 

Analisis teknikal

Secara teknikal nilai rupiah menguat hari ini, setelah tekanan di pasar sedikit mereda jelang tutup perdagangan kemarin.

Potensi penguatan rupiah berpeluang ke arah resistance terdekat di Rp15.900/US$, lalu resistance potensial selanjutnya menuju Rp15.880/US$, dan juga terdapat Rp15.850/US$ sebagai level paling optimistis penguatan rupiah dalam time frame daily.

Bila terjadi tekanan, rupiah memiliki level support di Rp15.950/US$. Apabila level ini berhasil tembus, maka mengkonfirmasi laju support psikologis pada level Rp16.000/US$ yang makin menjauhi MA-200.

Analisis Teknikal Nilai Rupiah Kamis 5 Desember 2024 (Riset Bloomberg Technoz)

(rui)

No more pages