Logo Bloomberg Technoz

“Iya, mudah-mudahan, sedang kita hitung terus,” ujarnya.

Dia mengaku hingga saat ini Freeport belum mendapatkan kepastian terkait dengan kelanjutan izin ekspor yang akan segera berakhir bulan ini tersebut.

“Belum tahu lagi. Kita lagi diskusikan dengan pemerintah [soal] tambahan kuota [ekspor konsentrat tembaga]. Bukan relaksasi lah, kita mengajukan tambahan kuota ekspor untuk tahun ini, [akhir tahun] 2024 tinggal sebulan lagi,” sebut Tony.

Tony tidak mendetailkan berapa tambahan volume ekspor konsentrat tembaga yang tengah diajukan Freeport ke pemerintah, tetapi memastikan akan menyesuaikan dengan kapasitas pemurnian di PT Smelting sebanyak 1,3 juta ton.

Secara terpisah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengonfirmasi PTFI memang mengajukan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga yang akan berakhir pada Desember 2024.

"Sekarang di Freeport lagi ada trouble dikit di [fasilitas] asam sulfatnya kalau tidak salah ya, lagi mengajukan proposal untuk ekspor konsentrat," kata Bahlil dalam sambutannya di acara Indonesia Mining Summit 2024.

Bahlil menyebut pemerintah akan berhati-hati dalam menangani permintaan PTFI terkait dengan izin ekspor konsentrat tembaga. Pemerintah perlu memastikan durasi dan kepastian penyelesaian masalah yang tengah dihadapi Freeport.

Bahlil juga mengingatkan agar kendala yang dihadapi Freeport tidak dijadikan alasan untuk terus mengekspor bahan mentah.

"Saya bilang tunggu dahulu, harus kita bicara jelas, berapa lama ini kerjanya? Jangan sampai ini dianggap nanti Freeport jadikan ini alasan untuk ekspor raw material terus karena untung daripada smelter tidak terlalu banyak," ucap Bahlil.

Freeport-McMoRan Inc (FCX) melaporkan PTFI telah mendapatkan izin ekspor konsentrat tembaga dan anode slimes yang berlaku hingga Desember 2024.

“Sesuai dengan peraturan Indonesia, PTFI akan terus membayar bea ekspor sebesar 7,5% atas konsentrat tembaga," tulis Freeport-McMoRan.

Sebelumnya, VP Corporate Communications PTFI Katri Krisnati menjelaskan saat ini produksi smelter PTFI dihentikan sementara untuk investigasi dan asesmen secara komprehensif dengan melibatkan berbagai pihak, seperti Kementerian ESDM dan Kepolisian.

“Kami juga akan mengevaluasi dampak terhadap rencana ramp-up produksi,” ujar Katri saat dihubungi Bloomberg Technoz.

Katri menjelaskan kebakaran di smelter tersebut terjadi pada Senin (14/10/2024) sekitar pukul 17.35 WIB ketika tim PTFI sedang bersiap memasukkan konsentrat ke dalam furnace (alat tungku pemanas) dan melakukan pengecekan rutin. Dalam proses tersebut, ditemukan fan yang tidak berfungsi, dan api kecil mulai terlihat.

"Tim segera melakukan pemeriksaan, tetapi api makin membesar dan menyebabkan ledakan, sehingga semua karyawan dievakuasi dari area tersebut," jelas Katri.

-- Dengan asistensi Mis Fransiska Dewi

(wdh)

No more pages