Gubernur The Fed ini menekankan perlunya bank sentral untuk tetap membuka opsi pada saat ketidakpastian meningkat terkait kebijakan ekonomi yang lebih luas di tahun mendatang.
Powell menambahkan bahwa pemotongan suku bunga setengah poin pada September lalu dimaksudkan sebagai "sinyal kuat bahwa kami akan mendukung pasar tenaga kerja jika terus melemah." Pada saat itu, tingkat pengangguran meningkat dan pertumbuhan gaji melambat.
"Yang terjadi justru dalam beberapa bulan setelah itu, kami mendapat beberapa revisi data, yang secara kuat menunjukkan bahwa ekonomi bahkan lebih kuat dari yang kami kira," beber Powell.
Pejabat The Fed akan mendapat data baru tentang pasar tenaga kerja pada Jumat (6/12/2024), dan data inflasi minggu depan, yang akan membantu membentuk tidak hanya keputusan pada pertemuan penetapan kebijakan terakhir mereka tahun ini, tetapi juga prospek kebijakan mereka untuk tahun depan.
Saat Powell berbicara, The Fed menerbitkan survei yang menunjukkan bahwa bisnis di seluruh negeri optimis tentang peningkatan permintaan dalam beberapa bulan mendatang, meskipun pada saat yang sama khawatir dengan potensi implikasi inflasi dari tarif yang dijanjikan Presiden terpilih Donald Trump.
Dengan kebijakan pasti yang belum diketahui, keputusan yang akan diambil The Fed hari ini "bukan tentang itu; melainkan tentang apa yang terjadi dalam perekonomian saat ini," tandas Powell.
(ros)