Logo Bloomberg Technoz

Faktor lain yang ikut membebani CPO adalah nilai tukar mata uang ringgit Malaysia. Kemarin, mata uang Negeri Harimau Malaya menguat 0,38% di hadapan dolar Amerika Serikat (AS).

Ketika ringgit terapresiasi, maka CPO akan lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya. Permintaan CPO turun, harga pun mengikuti.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih mantap di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 70,32.

RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun RSI di atas 70 juga menjadi pertanda bahwa sudah jenuh beli (overbought).

Sinyal overbought makin terasa dengan indikator Stochastic RSI yang sudah mencapai 90,12. Di atas 80, sudah jenuh beli.

Oleh karena itu, harga CPO masih berisiko mengalami koreksi. Target support terdekat adalah Moving Average (MA) 10 di MYR 5.007/ton. Jika tertembus, maka koreksi harga CPO bisa saja sampai mengarah ke MYR 4.688/ton yang merupakan MA-50.

Adapun target resisten terdekat adalah MYR 5.063/ton. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga CPO naik ke arah MYR 5.127/ton.

(aji)

No more pages