Logo Bloomberg Technoz

Tuduhan serangan drone ini diungkap kurang dari seminggu sebelum Putin dijadwalkan menghadiri parade militer Lapangan Merah tahunan untuk merayakan kemenangan Soviet dalam Perang Dunia II.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy membantah tuduhan Rusia bahwa pemerintahnya mengorganisir serangan drone ke kediaman Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin. 

“Kami tidak menyerang Putin atau Moskow. Kami bertempur di wilayah kami,” Zelenskiy mengatakan pada konferensi pers di Helsinki, menambahkan bahwa Kremlin mungkin mencoba mengalihkan perhatian Rusia dari kegagalannya di medan perang.

Respons AS dan Uni Eropa

Di Washington, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkata, "Saya sama sekali tidak dapat memvalidasi" klaim Rusia tersebut. Dia mengatakan bahwa dirinya menganggap tuduhan Kremlin itu tak berdasar.

Di Gedung Putih, sekretaris pers Karine Jean-Pierre mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah klaim Rusia itu benar. Sebab Rusia memiliki sejarah kebohongan.

“Sejak awal konflik ini, Amerika Serikat jelas tidak mendorong atau memungkinkan Ukraina menyerang di luar perbatasannya,” katanya. "Kami sudah sangat jelas tentang itu."

Presiden Russia Vladimir Putin (Bloomberg)

Seorang juru bicara badan kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE) Peter Stano mengatakan UE tengah mencari lebih banyak informasi tentang apa yang sebenarnya terjadi.

“Dugaan serangan drone tidak boleh digunakan sebagai dalih untuk eskalasi lebih lanjut dari agresi lanjutan Rusia di luar perbatasannya."

Kemarahan di Rusia

Televisi negara Rusia tampaknya mengecilkan laporan soal drone tersebut dan fokus ke berita lainnya pada Rabu sore. Tak ada penjelasan mengapa Kremlin membutuhkan waktu sekitar 12 jam sejak dugaan serangan itu untuk mengumumkannya.

Kemarahan pun timbul di negara tersebut. Politisi Rusia, Vyacheslav Volodin, ketua majelis rendah parlemen, mengatakan para legislator akan "menuntut penggunaan senjata yang mampu menghentikan dan menghancurkan rezim teroris Kyiv." 

Sergei Mironov, seorang legislator senior pro-Kremlin menyerukan "perang nyata" sebagai pembalasan serangan itu dalam sebuah posting Twitter yang menyertakan video benda terbang yang meledak di atap Istana Senat yang tak jauh dari Lapangan Merah. Klip video itu tidak dapat segera diverifikasi. 

“Ini tidak dapat dibiarkan tanpa semacam tanggapan yang demonstratif,” kata Ruslan Pukhov, pakar militer yang berbasis di Moskow. “Akan ada serangan rudal atau bom pada beberapa target simbolis.”

Denis Fedutinov, pakar drone di Moskow, mengatakan drone itu bisa terbang di ketinggian rendah, yang membuat mereka sulit ditembak jatuh. Meski tanpa menimbulkan kerusakan apa pun, menurut dia, serangan itu menunjukkan kerentanan dari pihak Rusia.

(bbn)

No more pages