Penilaian dari para ekspatriat mencakup kepraktisan hidup sehari-hari bagi, juga berlaku untuk keluarga mereka di lokasi penugasan di seluruh dunia.
“Peringkat Kualitas Hidup Kota terbaru menyoroti kota-kota yang menonjol karena standar hidup yang luar biasa, infrastruktur terbaik kuat, dan pemandangan budaya yang asik,” tambah Mercer.
Zurich mendapat pujian atas “layanan publik yang luar biasa, tingkat kejahatan yang rendah, budaya yang hidup, dan komitmen terhadap keberlanjutan,” dilaporkan Bloomberg News. Namun, berhati-hatilah dengan biaya hidup yang tinggi.
Jika Anda mencari tempat yang lebih terpencil, kota Auckland, bisa menjadi pertimbangan. Kota di Selandia Baru itu menduduki peringkat kelima.
Dua kota di benua Asia, Singapura dan Hong Kong masuk pada peringkat 30 dan ke-76. Masih jauh untuk merangsek ke daftar 10 besar namun menjadi yang terbaik di kawasan.
Pada peringkat kota yang paling tidak direkomendasikan para ekspatriat; Khartoum di Sudan dan Baghdad, ibu kota Irak.
Hasil analisis Mercer atas realita kehidupan di lebih dari 450 kota di seluruh dunia, dengan melihat 39 faktor semacam lingkungan politik dan sosial, kesehatan, pendidikan, rekreasi dan perumahan, terpilih 10 terbaik:
1. Zurich, Swiss
2. Wina, Austria
3. Jenewa, Swiss
4. Kopenhagen, Denmark
5. Auckland, Selandia Baru
6. Amsterdam, Belanda
7. Frankfurt, Jerman
8. Vancouver, Kanada
9. Bern, Swiss
10. Basel, Swiss
10 kota yang menghuni peringkat terbawah Quality of Living 2024
241. Khartoum, Sudan
240. Baghdad, Irak
239. Bangui - Republik Afrika Tengah
238. Sanaa, Yaman
237. Port-Au-Prince, Haiti
236. N'djamena, Chad
235. Damaskus, Suriah
234. Kinshasa, Republik Demokratik Kongo
233. Ouagadougou, Burkina Faso
232. Tripoli, Libya
-Dengan asistensi Alex Millson dari Bloomberg News.
(red/wep)