Logo Bloomberg Technoz

Sejumlah saham mencatat kenaikan luar biasa dan menjadi top gainers. Di antaranya adalah saham PT Pelangi Indah Canindoa Tbk (PICO) yang melonjak 35%, PT Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA) dan PT Green Power Group Tbk (LABA) melesat 34% dan 24,8% serta PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) juga menguat 9,94%.

Sedangkan sejumlah saham yang melemah dan menjadi top losers di antaranya adalah saham PT Satu Visi Putra Tbk (VISI) yang anjlok 30,1%, PT Jakarta International Hotels and Development Tbk (JIHD) jatuh 24,8%, dan PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII) ambruk 18,4%.

IHSG menjadi sedikit dari sekian Bursa Asia yang menghijau sepanjang hari, bersama TW Weighted Index (Taiwan), KLCI (Malaysia), Straits Times (Singapura), SENSEX (India), dan Nikkei 225 (Tokyo), yang menguat masing-masing 0,99%, 0,44%, 0,36%, 0,14%, dan 0,07%.

Dengan itu, IHSG berhasil mencatat kenaikan tertinggi nomor satu dan teratas di Asia juga ASEAN, berdasarkan data Bloomberg, Rabu (4/12/2024).

Sementara Bursa Saham Asia lainnya parkir di zona lautan merah, i.a Kospi (Korea Selatan), Shenzhen Comp. (China), Ho Chi Minh Stock Index (Vietnam), CSI 300 (China), Topix (Jepang), Shanghai Composite (China), SETI (Thailand), PSEI (Filipina), dan Hang Seng (Hong Kong), terpangkas masing-masing 1,44%, 1,22%, 0,75%, 0,54%, 0,47%, 0,42%, 0,27%, 0,06%, dan 0,02%.

Indeks KOSPI Korea Ambles di Rabu 4 Desember (Bloomberg)

Salah satu sentimen yang mewarnai laju Bursa Asia hari ini adalah datang dari pengumuman Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol memberlakukan darurat militer yang kemudian dibatalkan usai enam jam, amat mengejutkan pasar saham keuangan secara luas, terutama regional Asia.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Yoon mengejutkan investor dengan mengumumkan darurat militer pada Selasa malam. Langkah mengejutkan dari negara ekonomi utama dan pilar perdagangan global turut meningkatkan kewaspadaan.

“Pukul 11 ​​malam tadi, saya mendeklarasikan darurat militer dengan niat tegas untuk menyelamatkan negara dalam menghadapi kekuatan anti-negara yang berusaha melumpuhkan fungsi penting negara dan tatanan konstitusional demokrasi bebas,” tegasnya, seperti dilansir dari Yonhap News.

“Namun, ada tuntutan dari Majelis Nasional untuk pencabutan darurat militer, (Saya) telah menarik pasukan yang dimobilisasi untuk melaksanakan urusan darurat militer,” imbuhnya.

Kabinet Yoon menyetujui mosi untuk mengakhiri status darurat militer pada pukul 04:30 pagi, sekitar enam jam setelah ia membuat deklarasi darurat militer.

Imbasnya para investor beramai-ramai keluar dari pasar karena mendapati situasi politik di negeri itu semakin memanas.

“Kami memperkirakan akan ada sedikit volatilitas hari ini,” kata Jung In Yun, Kepala Eksekutif di Fibonacci Asset Management Global Pte.

Presiden Korsel Yoon Suk Yeol umumkan pencabutan darurat militer. (Kantor Kepresidenan Korea Selatan/Getty Images via Bloomberg)

“Dalam jangka pendek, ini akan menjadi peluang beli. Dalam jangka panjang, masalah diskon Korea akan terus berlanjut dan menjadi penghambat pertumbuhan.”

Deklarasi darurat militer yang tiba-tiba dikeluarkan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada hari Selasa malam, yang kemudian dicabut, tampaknya akan mendorong negara ini ke dalam periode kerusuhan politik dengan oposisi yang sekarang mendorong pemakzulannya.

“Tentu saja masih ada ketidakpastian yang tersisa - tetapi respons cepat dari pihak berwenang Korea berarti bahwa dampaknya terhadap kawasan ini dapat tetap terbatas,” kata Charu Chanana, Kepala Strategi investasi di Saxo Markets. 

“Pasar menafsirkan perkembangan ini sebagai masalah politik dalam negeri. Meski begitu, hal ini merupakan pengingat akan meningkatnya risiko politik secara global,” ujar analis ANZ Group Holdings Ltd., Brian Martin dan Daniel Hynes, dalam catatannya.

(fad/wep)

No more pages