Logo Bloomberg Technoz

Kata Prabowo Soal Darurat Militer Korsel dan Perang Nuklir Eropa

Azura Yumna Ramadani Purnama
04 December 2024 14:50

Presiden Prabowo Subianto saat bertemu dengan Presiden AS, Joe Biden, di Gedung Putih, Selasa (12/11/2024). (Yuri Gripas/Abaca/Bloomberg)
Presiden Prabowo Subianto saat bertemu dengan Presiden AS, Joe Biden, di Gedung Putih, Selasa (12/11/2024). (Yuri Gripas/Abaca/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memberikan respons soal pernyataan darurat militer yang diterbitkan secara mendadak oleh Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada Selasa (3/12/2024) malam. Meski, keputusan tersebut kemudian dicabut setelah berlangsung selama enam jam.

Kondisi ini, kata dia, senada dengan eskalasi lain yang juga terjadi di sejumlah wilayah terutama Eropa dan Timur Tengah.

Menurut dia, Indonesia meski berstatus negara non blok tak bisa lengah dan bersantai diri. Meski tak berpihak, Indonesia bisa saja terseret dalam sejumlah konflik antarnegara di dunia.

"Kita Non blok, kita tidak memihak, kita menghormati semua negara, itu maunya kita,” ucap Prabowo saat membuka Sidang Tanwir dan Resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah, disiarkan secara daring, Rabu (4/12/2024).

"Tapi saudara-saudara 40% dari seluruh perdagangan dunia lewat lautan Indonesia, 40% seluruh perdagangan seluruh dunia lewat perairan kita. 70% energi Tiongkok Korea dan Jepang lewat perairan Indonesia. Bisakah kira-kira kalau terjadi perang besar bisakah kita tidak terseret?"