Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom sekaligus akademisi Universitas Indonesia (UI) mengimbau Presiden Prabowo Subianto untuk mendengar aspirasi rakyat dan mengambil pilihan bijaksana dengan membatalkan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12%.

Jahen Rizky, Wakil Ketua Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis atau LPEM FEB UI menilai pemerintah perlu mencari alternatif kebijakan lain yang tidak membebani rakyat. Pasalnya, pada akhirnya akan turut melemahkan kondisi ekonomi nasional.

"Saya pikir (menunda kenaikan PPN) itu jadi pilihan yang bijak. Presiden atau pemerintah mendengarkan aspirasi rakyat terkait PPN dan mencari alternatif kebijakan lain yang tidak membebankan rakyat," kata Jahen kepada Bloomberg Technoz, Rabu (4/12/2024).

Dia menggambarkan, salah satu hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk meningkatkan penerimaan negara ialah dengan merevisi Undang-undang Perampasan Aset. 

"Selain itu bisa juga isu terkait dengan judi online atau dengan simply memperbaiki struktur pajak," kata Jahen.