Logo Bloomberg Technoz

“Terkait dengan UMKM, semua UMKM itu kemungkinan besar akan disubsidikan secara barang. Jadi kalau dia minyak, kita tidak akan mengalihkan ke BLT. Nah, ojol itu akan masuk dalam kategori UMKM,” kata Bahlil di sela acara Indonesia Mining Summit 2024, Rabu (4/12/2024).

Mitra pengemudi atau driver ojol Gojek dan Grab. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Sebelumnya, ojol disebut-sebut tidak termasuk kriteria penerima BBM bersubsidi. Bahkan, tidak sedikit pemberitaan yang mengeklaim dan menyimpulkan bahwa 'ojol dilarang menggunakan Pertalite'.

Cuma memang selama ini kan pelat motornya [ojol] adalah hitam, jadi nanti subsidi akan kita kasih. [Sekarang masih] dalam exercise kami. Salah satu di antaranya adalah pelat kuning itu tetap akan mendapatkan subsidi,” tutur Bahlil.

Direstui Prabowo

Lebih lanjut, Bahlil menegaskan kriteria resmi penerima subsidi BBM akan diumumkan secara resmi setelah diputuskan oleh Presiden Prabowo Subianto.

"Insyallah [diumumkan] Desember ini," imbuhnya. 

Kalangan pengemudi ojol sebelumnya mengancam untuk melakukan demonstrasi besar-besaran menyusul pernyataan Bahlil yang mengisyaratkan akan mencabut hak mendapatkan subsidi BBM jenis Pertalite kepada ojek daring.

"Jika sampai ojol tidak dapat menerima atau mengisi BBM bersubsidi nanti, maka pastinya akan terjadi gelombang aksi unjuk rasa besar-besaran di seluruh Indonesia untuk memprotes keputusan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia ini," ujar Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia Igun Wicaksono mengatakan saat dihubungi, Selasa (3/12/2024).

"Pernyataan yang disampaikan Bahlil ini merupakan pernyataan menantang," kata dia.

Igun menilai bahwa pernyataan yang disampaikan Bahlil tersebut terkesan menantang para pengemudi ojol, yang saat ini berjumlah sekitar 4 juta di Indonesia. Apalagi, kata dia, para ojol sebelumnya telah berharap pemerintahan Prabowo ini dapat menyejahterakan ojol.

Igun pun lantas meminta pemerintah untuk membatalkan rencana  tersebut, seraya kembali akan mengancam mengerahkan gelombang aki massa ojol di seluruh Indonesia, yang 60%—70% di antaranya berfungsi sebagai pengiriman barang atau kurir.

"Kami tidak berharap subsidi BBM dalam bentuk BLT ataupun Bansos. Saran kami, pemerintah tetap berikan subsidi bagi ojek online," jawab Igun merespons hal tersebut.

(mfd/wdh)

No more pages