Logo Bloomberg Technoz

Kejar Target Prabowo, RI Mesti Matikan 3 GW PLTU per Tahun

Redaksi
04 December 2024 12:10

Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Babelan di Bekasi, Jawa Barat, Selasa, (22/8/2023). (Muhammad Fadli/Bloomberg)
Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Babelan di Bekasi, Jawa Barat, Selasa, (22/8/2023). (Muhammad Fadli/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Lembaga think tank energi internasional yang berbasis di Inggris, Ember, menyarankan Pemerintah Indonesia untuk memadamkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbasis batu bara dengan kapasitas setidaknya 3 gigawatt (GW) per tahun hingga 2040.

Hal tersebut dinilai sebagai langkah yang paling masuk akal untuk mencapai target Presiden Prabowo Subianto memadamkan seluruh PLTU batu bara, serta menambah kapasitas pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) sebesar 75 GW dalam tempo 15 tahun.

“Untuk mencapai target ini sekaligus merealisasikan target pensiun penggunaan batu bara secara penuh pada tahun yang sama, kapasitas gas akan meningkat hampir lima kali lipat dari 21 GW menjadi 108 GW,” tulis tim peneliti Ember dalam laporan yang dilansir, Rabu (4/12/2024).

Hal tersebut dinilai memicu risiko terhadap investasi tenaga gas—yang masih dihitung sebagai energi fosil — sekaligus kontraproduktif dengan target pemerintah lantaran tidak sebanding dengan manfaat yang dapat diperoleh dari tenaga surya, khususnya di negara berkembang.

“[Untuk itu], jalur yang lebih tepat adalah menambahkan kapasitas energi bersih EBT sebesar 8 GW setiap tahun, sambil menurunkan kapasitas pembangkit batu bara sebesar 3 GW per tahun untuk sistem tenaga listrik on-grid terkoneksi ke jaringan listrik PLN, dengan target pensiun PLTU secara menyeluruh pada 2040,” papar Ember.