Logo Bloomberg Technoz

Termasuk di Indonesia, eksportir batu bara terbesar dunia. Pemerintah menargetkan bisa ‘menyuntik mati’ seluruh pembangkit listrik bertenaga batu bara pada 2040. 

Mengutip Bloomberg News, lembaga riset Ember menyebut Indonesia harus menambah pembangkit listrik energi bersih dengan kapasitas 8 gigawatt per tahun untuk mencapai target tersebut. Kenyataannya, Indonesia hanya mampu menambah 3,3 gigawatt sepanjang 2018-2023.

“Dengan menaikkan porsi energi baru-terbarukan menjadi 65% dalam bauran energi pada 2040 dan mempensiunkan 3 gigawatt pembangkit batu bara per tahun, maka Indonesia bisa mencapai target tersebut,” tulis riset Ember.

Menurut catatan Ember, energi baru-terbarukan hanya menyumbang 19% dari bauran energi pada 2023.

Indonesia, lanjut riset ember, membutuhkan pengembangan energi matahari dan baterai yang masif untuk menggantikan batu bara. Ini mengingat permintaan listrik tumbuh 5% per tahun.

Batu bara di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara./Bloomberg-Dimas Ardian

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara terbenam di zona bearish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 24,41.

RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Saat sudah di bawah 30, bahkan sudah tergolong jenuh jual (oversold).

Sinyal oversold makin jelas dengan indikator Stochastic RSI yang sudah menyentuh angka 0. Sudah paling rendah, sangat jenuh jual.

Oleh karena itu, sebenarnya harga batu bara berpeluang bangkit. Target resisten terdekat adalah US$ 140/ton yang menjadi Moving Average (MA) 10. Jika tertembus, maka US$ 143/ton yang merupakan MA-30 bisa menjadi target selanjutnya.

Sedangkan target support terdekat adalah US$ 133/ton. Penembusan di titik ini berisiko membuat harga batu bara turun menuju US$ 127/ton.

(aji)

No more pages