Cari Investor
Untuk mencapai hal tersebut, lanjutnya, Pertamina akan mencari investor untuk mengeksplorasi sumur minyak. Dia juga mengeklaim bahwa lawatan Presiden Prabowo Subianto ke luar negeri beberapa pekan lalu telah mengundang banyak calon mitra untuk berinvestasi dalam proyek strategis Indonesia khususnya sektor energi.
“Jadi dengan kita fokus untuk dalam negeri, tentunya dengan lingkungan investasi yang kita buat lebih menarik untuk investor. Aturan yang terlalu panjang mungkin bisa kita sederhanakan, dengan demikian akan makin menarik investor untuk masuk ke sektor energi dan tentunya akan mendorong Pertamina untuk ikut serta mengerjakan wilayah-wilayah kerja baru yang bisa menjadi prioritas,” Jelas Simon.
Simon menambahkan Pertamina juga siap mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk wilayah kerja baru untuk meningkatkan lifting minyak, meski tidak mendetailkan berapa anggaran yang disiapkan.
“Akan sesuai dengan strategi kita untuk dual growth. Jadi untuk legacy business masih perlu juga untuk kita dorong,” ujarnya.
Simon menyebut, saat ini Indonesia memiliki potensi sumber daya yang belum dimanfaatkan sebanyak 128 cekungan. Dari 128, baru 20 cekungan yang dikerjakan oleh Pertamina.
“Jadi masih banyak sekali potensi yang harusnya bisa mendorong lifting kita supaya lebih berhasil. Apabila ada area pengembangan yang bisa kita kerjakan, itu yang akan kita fokuskan sekarang,” tutur Simon.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro mengatakan Pertamina menargetkan produksi minyak sebanyak 748.000 barel per hari atau barrels of oil per day (bopd) dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2025.
Target itu terdiri dari 417.000 bopd produksi perseroan dari dalam negeri dan sisanya dari aset perseroan di luar negeri.
“Hari ini produksi [minyak] domestik 407.000 bopd pada saat rapat dengan Kementerian ESDM [Energi dan Sumber Daya Mineral], kita menargetkan 417.000 bopd tahun depan finish-nya, cuma ditantang bisa sampai 430.000 bopd,” tutur Wiko.
Sementara itu, pada 2029, Pertamina menargetkan dapat memproduksi minyak sebanyak 914.000 bopd, di mana 480.000 bopd di antaranya berasal dari domestik dan sisanya internasional.
Perhitungan itu dia peroleh setelah mengalkulasikan semua potensi sumur milik Pertamina, termasuk lapangan baru dengan menggunakan teknologi seperti enhanced oil recovery (EOR).
(mfd/wdh)