Logo Bloomberg Technoz

Meski demikian konsolidasi harus berjalan paralel dengan pengembangan bisnis perseroan. Pasalnya banyak proyek infrastruktur yang tengah dikerjakan BUMN Karya, baik bersifat penugasan ataupun tender.

Sejumlah BUMN karya tengah dalam situasi sulit. Utang mereka menggunung di tengah banyaknya proyek penugasan dari pemerintah.  Rasio utang terhadap ekuitas atau debt to equity ratio (DER) BUMN karya jauh dari batas sehat.

Ilustrasi Adhi Karya. (dok. Adhi Karya)

Dalam catatan Bloomberg Technoz sebelumnya, data 2014 menunjukkan DER PT Adhi Karya Tbk (ADHI) 1,38 kali, PT Hutama Karya mencapai 5,04 kali, PT PP Tbk (PTPP) 1,13 kali; PT Waskita Karya Tbk (WSKT) 1,1 kali; dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) 0,78 kali.

Empat tahun berselang seluruh rasio itu meninggi. Waskita Karya mencatatkan kenaikan DER tertinggi hingga 5,04 kali. Kondisi terkini, DER Waskita Karya per September 2022 mencapai 4,7 kali.

DER merupakan salah satu alat ukur untuk menghitung kemampuan perusahaan membayar kewajiban dengan membandingkannya dengan nilai ekuitas yang tersedia. Idealnya nilai DER suatu perusahan adalah 1 kali. 

Dalam 10 tahun kenaikan utang BUMN karya terjadi efek proyek ambisius Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menghadirkan banyak infrastruktur baru di berbagai daerah.

Infrastruktur sendiri bersifat kompleks, di mana perusahaan harus mengerjakan proyek terlebih dahulu. Baru nantinya setelah proyek usai, perusahaan menikmati hasil lewat skema pelepasan aset ataupun pembayaran berjangka oleh pemerintah memakai dana APBN.

Empat Saham BUMN Karya, Rasio Solvabilitas Debt to Assets Ratio (Bloomberg)

Berdasarkan data Bloomberg, Waskita Karya punya rasio utang tertinggi dibandingkan BUMN Karya lainnya, disusul oleh Wijaya Karya, Pembangunan Perumahan (PP), kemudian yang terkecil Adhi Karya.

Terlihat pada grafik di atas dalam 10 tahun terakhir rasio tersebut terus menanjak naik. Adapun jika dihitung berdasarkan total utang keseluruhan dari keempat BUMN Karya tersebut per kuartal III-2022 mencapai Rp 212 triliun dengan sejumlah Rp 114 triliun merupakan utang jangka pendek.

(wep/rui)

No more pages