Logo Bloomberg Technoz

Permintaan Solar RI Diramal Anjlok 3,7% pada 2025, Ini Sebabnya

Redaksi
04 December 2024 10:00

Truk mengisi bahan bakar di SPBU Pertamina./Bloomberg-Dimas Ardian
Truk mengisi bahan bakar di SPBU Pertamina./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta – Konsumsi bahan bakar solar atau diesel di Indonesia diproyeksikan menurun 3,7% pada 2025; di tengah upaya pemerintah untuk memacu dekarbonisasi di sektor industri transportasi, pertambangan, hingga pembangkit listrik.

BMI—lengan riset dari Fitch Solutions, bagian dari Fitch Group — menyebut konsusmi solar di Indonesia masih ditopang oleh sektor transportasi, dengan pertumbuhan permintaan rata-rata 5,3% per tahun antara 2015—2023.

Hal itu sejalan dengan peningkatan kepemilikan kendaraan dan perluasan armada oleh perusahaan-perusahaan transportasi pada periode tersebut. Kontribusi sektor transportasi terhadap pasar solar di Tanah Air pun meningkat dari 74% pada 2015 menjadi 88% per akhir 2023.

Namun, pertumbuhan permintaan solar khusus untuk sektor transportasi jalan raya terus melambat menjadi 4,5% pada 2023, dibandingkan dengan 10,2% pada 2022, dan 10,4% pada 2021.

Konsumsi solar di Indonesia./dok. BMI

“Target dekarbonisasi untuk peralihan bahan bakar di sektor transportasi jalan raya sangat ambisius di Indonesia dan akan menghasilkan pengurangan besar dalam konsumsi bahan bakar diesel,” papar tim peneliti BMI dalam laporan yang dilansir, Rabu (4/12/2024).