Rupiah Masih akan Melemah Jelang Pidato Powell & Data Payroll AS
Tim Riset Bloomberg Technoz
04 December 2024 07:50
Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah masih dibayangi risiko pelemahan pada perdagangan di pasar spot hari ini di tengah indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang masih bertahan tinggi juga kenaikan imbal hasil surat utang Treasury yang berlanjut.
Sinyal di pasar forward sampai pagi ini mengisyaratkan potensi pelemahan rupiah. Pada penutupan bursa New York dini hari tadi, rupiah NDF-1M ditutup melemah di Rp15.967/US$. Pelemahan itu bahkan terjadi ketika indeks dolar AS ditutup sedikit turun di 106,35.
Pagi ini pada pembukaan pasar Asia, pelemahan rupiah forward berlanjut ke Rp15.976/US$. Level tersebut lebih lemah dibanding posisi penutupan rupiah spot kemarin di Rp15.940/US$.
Kelesuan masih membekap pasar domestik yang menyulitkan rupiah mendapatkan dukungan. Gelar lelang sukuk negara (SBSN) kemarin masih minim peminat meski penurunan incoming bids terbilang tipis. Investor terlihat masih mengurangi risiko dengan lebih memilih tenor pendek dalam lelang.
Sentimen eksternal terutama terkait potensi kebijakan AS di bawah rezim Donald Trump masih jadi pemberat utama aset-aset emerging market. Meski begitu, pernyataan para pejabat Federal Reserve (The Fed) yang cenderung dovish dan mendukung peluang pemangkasan Fed fund rate lebih lanjut pada pertemuan bulan ini, mungkin akan mengimbangi tekanan pada valuta emerging termasuk rupiah.