Adapun saham-saham teknologi yang melaju pesat adalah, PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) meroket 31,7%, saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) melesat 7,84%, dan juga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melesat 7,14%.
Senada, saham keuangan juga melesat mendukung penguatan IHSG, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) melesat 7,54%, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melesat 4,62%. Serta saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menguat 4,58%.
Indeks saham LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan juga ikut menguat dan menutup hari di zona hijau, dengan kenaikan 25,52 poin atau menguat 3,02% ke posisi 869,33.
Saham-saham LQ45 yang bergerak pada teritori positif antara lain, saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) melesat dengan kenaikan 6,79%, dan saham PT Indosat Tbk (ISAT) terbang 5,46%.
Saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menguat 5,22%, saham PT Astra International Tbk (ASII) terapresiasi 3,74%. Saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) melesat 3,61%.
Tren positif juga terjadi pada saham LQ45 berikut, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) terapresiasi 3,52%, dan saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) melesat mencapai kenaikan 3,21%.
Adapun Bursa Saham Asia juga kompak bergerak menguat pada perdagangan hari ini. Indeks Nikkei 225 melesat 1,91%, indeks Kospi menguat 1,86%, indeks Hang Seng Hong Kong terbang 1,01%, indeks Strait Times Singapore menguat 0,93%, dan indeks Shanghai Composite mencatat kenaikan 0,44%.
Sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari global. Kabar terbaru dan sinyal dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve jadi pendorong IHSG, yang menyatakan akan melanjutkan pemangkasan suku bunga acuan pada Desember nanti.
Gubernur Federal Reserve Bank of Atlanta Raphael Bostic dalam pernyataan terbarunya mengatakan, ia belum memutuskan apakah pemotongan suku bunga diperlukan bulan ini. Meski begitu, Bostic masih yakin para pejabat harus terus memangkas suku bunga dalam beberapa bulan ke depan.
“Risiko untuk mencapai mandat ganda komite untuk memaksimalkan lapangan kerja dan stabilitas harga telah bergeser sedemikian rupa, sehingga keduanya hampir seimbang. Jadi kami juga harus mulai mengalihkan kebijakan moneter ke arah sikap yang tidak menstimulasi atau menahan aktivitas ekonomi,” tulis Bostic dalam esai yang dirilis Senin, mengacu pada FOMC The Fed yang menentukan suku bunga.
Bostic mengatakan dia pikir inflasi berada di jalur yang berkelanjutan menuju target The Fed di 2%, meskipun ada ketidakstabilan dalam data.
Pernyataan itu menaikkan ekspektasi pasar akan pemangkasan Fed Fund Rate sebesar 25 bps pada FOMC pertengahan bulan ini. Probabilitasnya kini meningkat dari 66% menjadi 75,4%.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, para trader bersiap untuk serangkaian data ekonomi dan pidato dari para pejabat Federal Reserve yang akan membantu membentuk keyakinan prospek suku bunga acuan.
Pejabat The Fed Christopher Waller mengatakan ia cenderung memilih pemotongan suku bunga pada Desember, di mana harga swap lebih dari 70% dari pemotongan seperempat poin bulan ini.
“Saat ini saya cenderung mendukung penurunan suku bunga kebijakan pada pertemuan Desember,” kata Waller dalam pidato tertulisnya di konferensi tentang tinjauan kerangka kerja The Fed di Washington yang disponsori American Institute for Economic Research.
“Faktor lain yang mendukung pemotongan suku bunga lebih lanjut adalah bahwa pasar tenaga kerja tampaknya akhirnya seimbang, dan kami harus berusaha mempertahankannya seperti itu.”
(fad/ain)