Rob Verdonck dan Jake Lloyd-Smith - Bloomberg News

Bloomberg, Harga minyak dunia merosot ke level terendah sejak 2021 menyusul data permintaan yang lemah dari Amerika Serikat (AS) yang menambah kekhawatiran bahwa ekonomi global akan mengalami resesi.

Kontrak futures untuk West Texas Intermediate (WTI) merosot 7,2% pada pembukaan perdagangan di Asia, sebelum memangkas kerugian. Benchmark AS ini memperpanjang penurunannya menjadi 17% tahun ini, menunjukkan bahwa rencana OPEC dan sekutunya untuk mengambil kendali pasar dengan memangkas produksi mulai bulan ini belum berhasil. 

Penurunan tajam pada pembukaan terjadi karena China, importir minyak mentah terbesar, baru selesai dari liburan Hari Buruh selama lima hari. Di pasar yang lebih luas, bearish pada minyak bergema, dengan saham di Asia menghadapi hambatan setelah keputusan The Federal Reserve untuk meningkatkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Rabu (03/05/2023).

"Kekhawatiran tentang melemahnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara ekonomi utama membuat komoditas berada di bawah tekanan lebih lanjut," kata analis ANZ Banking Group Ltd. Brian Martin dan Daniel Hynes dalam sebuah catatan. "Sentimen kemungkinan akan tetap bearish di pasar minyak."