Logo Bloomberg Technoz

Waswas Tarif Trump, Bank Sentral China Janji Stimulus Lanjut 2025

News
03 December 2024 14:20

Pan Gongsheng, Gubernur People’s Bank of China (PBOC), saat konpers di sela-sela Kongres Rakyat Nasional di Beijing, China. (Qilai Shen/Bloomberg)
Pan Gongsheng, Gubernur People’s Bank of China (PBOC), saat konpers di sela-sela Kongres Rakyat Nasional di Beijing, China. (Qilai Shen/Bloomberg)

Bloomberg News

Bloomberg, Gubernur bank sentral China menegaskan kembali rencana kebijakan moneter yang mendukung untuk mendorong pertumbuhan tahun depan. Pasalnya perekonomian akan menghadapi tantangan baru akibat perang dagang dengan Amerika Serikat (AS) selama masa jabatan kedua Donald Trump.

People’s Bank of China (PBOC) akan "mematuhi sikap dan orientasi kebijakan moneter yang akomodatif" pada 2025, Gubernur Pan Gongsheng mengatakan pada forum keuangan di Beijing, Senin (2/12/2024), menurut pernyataan yang diterbitkan bank sentral.

Pan menegaskan bahwa bank sentral akan "meningkatkan penyesuaian kebijakan kontra-siklus," sebuah frasa yang biasanya mengacu pada langkah-langkah untuk meningkatkan ekonomi yang melambat. PBOC juga akan menggunakan berbagai alat untuk menjaga likuiditas tetap mencukupi dan menurunkan biaya pinjaman bagi perusahaan dan penduduk.

Dukungan kebijakan moneter akan sangat penting bagi ekonomi China tahun depan karena presiden terpilih AS telah berjanji akan memberlakukan tarif tinggi pada barang-barang China. Hal ini mengancam prospek ekspor, yang telah menjadi pendorong pertumbuhan utama bagi China sejak pandemi.