Di sisi lain, Darmawan menyebut ada peningkatan jumlah transaksi SPKLU milik PLN hingga lima kali lipat per tahun. Untuk itu, saat ini PLN sudah bersiap menambah jumlah SPKLU di dalam negeri untuk bisa mencukupi kebutuhan masyarakat pada 2025.
Mengutip data PLN, transaksi di SPKLU PLN pada momentum libur Lebaran 2023 mencapai 2.500 transaksi. Angka itu meningkat lima kali lipat pada Lebaran 2024 menjadi 12.600 transaksi. Perseroan memproyeksikan pada Lebaran 2025, transaksi di SPKLU akan mencapai 64.600 transaksi.
"Maka pada 2025, kami sudah agak gemetaran ini, kalau [permintaan pengisian daya] meningkat lima kali lipat, kami sudah siap-siap memasang SPKLU di rest area dan di sekitarnya," ujarnya.
Selain itu, dia mengatakan peningkatan jumlah transaksi di SPKLU milik PLN didorong oleh peningkatan penggunaan mobil listrik pabrikan China di Indonesia. Penjualan mobil China tersebut meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Sekadar catatan, penjualan listrik di SPKLU milik PLN juga tercatat terus meningkat. Pada Lebaran 2023 tercatat sebesar 49 MWh. Angka ini meningkat lima kali lipat pada Lebaran 2024 menjadi sebesar 253 MWh.
Perseroan memproyeksikan penjualan listrik SPKLU pada momen Lebaran 2025 akan mencapai 1.340 MWh.
(mfd/wdh)