Sedangkan saham-saham yang jatuh dan menjadi top losers antara lain saham PT SAP Express Tbk (SAPX) yang turun 13,9%, saham PT Jakarta International Hotels and Development Tbk (JIHD) anjlok 13,4%, dan saham PT Multitrend Indo Tbk (BABY) ambruk 12,2%.
Di Asia, berbagai indeks saham utama menapaki jalur hijau. Pada pukul 12.20 WIB, indeks Nikkei 225 (Tokyo), Topix (Jepang), KOSPI (Korea Selatan), TW Weighted Index (Taiwan), Straits Times (Singapura), SETI (Thailand), SENSEX (India), Hang Seng (Hong Kong), KLCI (Malaysia), Shanghai Composite (China), dan Shenzhen Comp. (China) yang dengan kenaikan masing-masing mencapai 2,28%, 1,73%, 1,65%, 1,14%, 1,04%, 0,98%, 0,54%, 0,22%, 0,21%, 0,14%, dan 0,04%.
Kabar dari Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) menjadi penyemangat di Bursa Saham Asia dan juga IHSG. Seperti yang diwartakan Bloomberg News, The Fed menyatakan akan melanjutkan pemangkasan suku bunga acuan pada Desember nanti.
Gubernur Federal Reserve Bank of Atlanta Raphael Bostic dalam pernyataan terbarunya mengatakan, ia belum memutuskan apakah pemotongan suku bunga diperlukan bulan ini. Meski begitu, Bostic masih yakin para pejabat harus terus memangkas suku bunga dalam beberapa bulan ke depan.
“Risiko untuk mencapai mandat ganda komite untuk memaksimalkan lapangan kerja dan stabilitas harga telah bergeser sedemikian rupa, sehingga keduanya hampir seimbang. Jadi kami juga harus mulai mengalihkan kebijakan moneter ke arah sikap yang tidak menstimulasi atau menahan aktivitas ekonomi,” tulis Bostic dalam esai yang dirilis Senin, mengacu pada Federal Open Market Committee (FOMC The Fed) yang menentukan suku bunga.
Bostic mengatakan dia pikir inflasi berada di jalur yang berkelanjutan menuju target The Fed di 2%, meskipun ada ketidakstabilan dalam data.
Para trader bersiap untuk serangkaian data ekonomi dan pidato dari para pejabat Federal Reserve yang akan membantu membentuk keyakinan prospek suku bunga acuan.
Pejabat The Fed Christopher Waller mengatakan ia cenderung memilih pemotongan suku bunga pada Desember, hingga menaikkan ekspektasi pasar akan pemangkasan Fed Fund Rate sebesar 25 bps pada FOMC pertengahan bulan ini di mana harga swap lebih dari 70% dari pemotongan seperempat poin bulan ini.
“Saat ini saya cenderung mendukung penurunan suku bunga kebijakan pada pertemuan Desember,” kata Waller dalam pidato tertulisnya di konferensi tentang tinjauan kerangka kerja The Fed di Washington yang disponsori American Institute for Economic Research.
“Faktor lain yang mendukung pemotongan suku bunga lebih lanjut adalah bahwa pasar tenaga kerja tampaknya akhirnya seimbang, dan kami harus berusaha mempertahankannya seperti itu.”
(fad/ain)