Ketegangan meningkat lebih tinggi pada Senin saat Washington memberlakukan pembatasan baru pada akses China ke komponen untuk cip dan AI.
Skrap logam digunakan sebagai bahan baku untuk sekitar 30% produksi tembaga tahun lalu, menurut Asosiasi Industri Logam Nonferrous China. Sekitar seperlima dari impor tembaga bekas negara itu dalam 10 bulan pertama tahun ini berasal dari AS, menurut data pemerintah.
Potensi hilangnya impor dari AS terjadi karena pabrik peleburan tembaga China sudah menghadapi kekurangan logam bekas karena dampak yang tidak diinginkan dari perubahan kebijakan potongan pajak pemerintah daerah.
Penghentian pembelian dari AS akan memperketat pasokan tembaga bekas China dan meningkatkan permintaan tembaga olahan, yang berpotensi memacu volatilitas harga dan biaya pemrosesan, kata Beijing Antaike.
Harga tembaga turun 0,1% menjadi US$8.982 per ton di London Metal Exchange pada pukul 12:02 siang di Shanghai.
Tembaga turun hampir 20% dari rekor tertinggi pada Mei karena penguatan dolar dan melambatnya permintaan China. Sementara itu, aluminium turun 0,3% dan seng turun 0,7%.
(bbn)