Logo Bloomberg Technoz

"Itu menunjukkan bahwa terdapat perilaku dari investor untuk melakukan pembentukan harga yang berpotensi menjadi tidak wajar," ujar Irvan.

Pertimbangan kedua, non-cancelation pada sesi pre-opening dan pre-closing saat ini sudah menjadi best practice di bursa saham global.

Irvan menambahkan, kebijakan non-cancellation yang membuat open order tidak dapat diubah atau dibatalkan tersebut diharapkan mampu meminimalisir terjadinya pembentukan harga yang tidak wajar.

Kebijakan non-cancellation juga bertujuan untuk menjaga stabilitas pembentukan harga pada sesi pre-opening dan pre-closing.

"Kebijakan ini juga bertujuan untuk meminimalisir terjadinya spoofing pada akhir sesi pre-opening dan pre-closing."

Non-cancellation juga berlaku hanya beberapa menit jelang pembukaan dan penutupan perdagangan. Untuk non-cancellation saat pre-opening berlaku mulai pukul 8.56 hingga 8.58, atau tepatnya 8.57 dan 59 detik.

Sedang untuk pre-closing, non cancellation berlangsung mulai pukul 15.56 sampai 16.01 dan 59 detik.

Spoofing merupakan perilaku untuk memanipulasi pasar ketika trader cenderung menempatkan pesanan jual atau beli dalam jumlah besar, tanpa benar-benar berniat untuk menjual atau membeli saham tersebut.

Irvan juga mengatakan, belum ada timeline pasti terkait kebijakan non-cancellation. Namun, dia memastikan jika kebijakan ini akan berlaku tahun depan.

"Belum ada timeline pasti karena masih pengembangan dan pengujian. [Penerapan non-cancellation] tahun depan."

(red)

No more pages