Harga minyak awalnya naik pada Senin di tengah tanda-tanda pemulihan ekonomi secara bertahap di China, importir terbesar, sebelum anjlok karena dolar menguat, mengurangi daya tarik komoditas.
Harga minyak berjangka telah diperdagangkan dalam kisaran sedikit di atas US$6 sejak pertengahan Oktober, dipengaruhi oleh perkembangan geopolitik di Timur Tengah dan Rusia, serta prospek permintaan di China.
Di Timur Tengah, Israel mengaku masih berkomitmen pada gencatan senjata setelah melakukan serangan udara di Lebanon sebagai respons atas serangan pertama Hizbullah saat gencatan senjata berlangsung. Sementara itu, di Suriah, konflik makin berkobar saat pemberontak menyerang kota-kota utama.
Di sisi lain, suhu yang lebih dingin dari biasanya di Eropa pada awal musim dingin di belahan bumi utara telah menyebabkan kenaikan harga minyak diesel, termasuk minyak pemanas yang masih umum digunakan di wilayah tersebut.
Para spekulan memangkas posisi short untuk produk olahan tersebut selama empat minggu berturut-turut, yang merupakan periode terpanjang sejak Februari.
Harga:
- WTI untuk pengiriman Januari naik 0,1% menjadi US$68,16 per barel pada pukul 8:24 pagi di Singapura.
- Brent untuk pengiriman Februari ditutup 1 sen lebih rendah pada US$71,83 per barel.
(bbn)