Bloomberg Technoz, Jakarta - Pergerakan rupiah di pasar spot hari ini kemungkinan masih akan terbebani oleh sentimen pasar global dan domestik yang masih kurang bersahabat.

Kendati ada beberapa kabar terbaru yang diharapkan bisa menaikkan daya tarik aset-aset di pasar negara berkembang.

Sinyal bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve, akan melanjutkan penurunan bunga acuan pada Desember nanti, seharusnya bisa menyokong rupiah dan aset emerging market lain.

Hanya saja, laju penguatan dolar AS (DXY) masih menjadi ancaman bagi valuta yang jadi lawannya, termasuk rupiah.

Indeks dolar AS (DXY) yang mengukur kekuatan the greenback terhadap enam mata uang dunia yakni euro, yen Jepang, poundsterling, dolar Kanada, krona Swedia dan franc Swiss, kembali ditutup menguat kemarin 106,44.