Hashim, yang juga merupakan adik dari Presiden Prabowo Subianto, mengatakan Anggito hanya menjabat sebagai wakil menteri keuangan untuk sementara. Kemudian, pemerintah bakal melantiknya sebagai menteri penerimaan negara.
"Pak Anggito Abimanyu sebagai menteri penerimaan negara yang baru. Saya kira beliau sebagai wakil menteri itu nanti untuk sementara. Sementara beliau nanti diangkat jadi menteri penerimaan negara," ujar Hashim dalam agenda Rapimnas Kadin 2024 di Jakarta, Minggu (1/12/2024).
Hashim mengatakan nantinya Anggito sebagai menteri yang baru akan menangani penerimaan negara yang berasal dari investasi dari luar negeri, perbaikan sistem perpajakan, cukai, royalti dari pertambangan dan program-program lainnya yang akan dimulai untuk menutup kebocoran penerimaan negara.
Dalam kesempatan berbeda, Hashim mengatakan Prabowo diketahui sudah mendapatkan data ihwal indikasi kebocoran penerimaan negara yang mencapai Rp300 triliun dari industri perkebunan kelapa sawit.
Selain itu, Anggito sebelumnya mengamini dirinya hanya akan berfokus mengurus penerimaan negara di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
“Kalau saya kan concern-nya [fokusnya] di penerimaan negaranya,” tutur Abimanyu dalam Orasi Ilmiah di Rapat Terbuka Senat Sekolah Vokasi UGM 2024 yang disiarkan secara daring, Senin (28/10/2024).
Di lain sisi, wacana pembentukan badan penerimaan negara (BPN) sempat menguat. Namun, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Edi Slamet Irianto sempat mengatakan wacana pembentukan BPN dibatalkan karena ditolak oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
“Program ini pada akhirnya tidak disetujui oleh Bu Menteri [Sri Mulyani] dan jajarannya, karena dianggap belum perlu membentuk Badan Penerimaan Negara,” ucap Edi dalam Arah Kebijakan Perpajakan di Era Pemerintahan Kabinet Merah Putih disiarkan secara daring, dikutip Rabu (13/11/2024).
(dov/frg)