Juru bicara Duterte menyatakan bahwa masalah tersebut telah disampaikan kepadanya.
Para pengadu terdiri dari kelompok pemimpin masyarakat sipil dan mantan pejabat pemerintah, dengan kasus ini didukung oleh anggota Kongres Perci Cendaña. “Wakil Presiden telah merendahkan jabatan publik menjadi platform untuk retorika kekerasan, pengayaan pribadi, hak istimewa elitis, dan tameng impunitas,” ujar Teresita Quintos Deles, salah satu pengadu, dalam pernyataan tersebut.
“Tindakan-tindakannya mencemarkan institusi kita, dan kekuasaannya yang terus berlanjut menghina setiap rakyat Filipina yang memperjuangkan tata kelola yang baik dan supremasi hukum,” tambah Deles.
Pengaduan pemakzulan ini muncul setelah Presiden Ferdinand Marcos Jr. pekan lalu menyatakan penentangannya terhadap upaya pemakzulan Duterte, menyebut perseteruannya dengan wakilnya sebagai “keributan kecil yang tidak penting.”
(bbn)