Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pangan atau Menko Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan total anggaran untuk bantuan pangan berupa beras periode Januari hingga Februari 2025 adalah Rp6 triliun.
Zulhas mengatakan bantuan pangan itu ditargetkan untuk 16 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dan menggunakan anggaran dari Bendahara Umum Negara (BUN). Adapun bantuan pangan beras yang bakal digelontorkan sebanyak masing-masing 160.000 ton pada Januari dan Februari 2025.
Selain itu, operasi pasar berupa beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga bakal dilakukan dengan volume masing-masing 150.000 ton pada Januari dan Februari 2025.
"Totalnya lebih kurang 2 [program] itu hampir Rp6 triliun dari BUN. Saya sudah rapat terbatas, dipimpin Pak Presiden [Prabowo Subianto] langsung. Sudah diputuskan akan ada bantuan pangan nanti untuk 16 juta orang," ujar Zulhas kepada awak media di Jakarta, Senin (2/12/2024).
Menurut Zulhas, bantuan pangan itu digelontorkan karena produksi beras Indonesia pada Januari dan Februari 2025 diproyeksikan bakal mengalami defisit.
Hal ini terjadi karena produksi beras diproyeksikan di bawah 1,5 juta ton pada Januari 2025 dan di bawah 2 juta ton pada Februari. Sementara, kebutuhan Indonesia mencapai 2,6 juta ton pada masing-masing bulan tersebut.
Namun, Zulhas menggarisbawahi panen raya bakal terjadi pada Maret dan April.
"Bulog harus membeli gabah karena panennya itu akan di atas 3 juta lebih. Oleh karena itu di Maret, April, Mei itu Bulog harus membeli kira-kira 2 juta gabah petani," ujarnya.
Sekadar catatan, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan produksi beras untuk konsumsi pangan penduduk pada 2024 diperkirakan 30,34 juta ton. Turun 0,76 juta ton dibandigkan 2023.
(ain)