Dalam beberapa tahun terakhir Apple memang tengah mencari basis produksi baru di luar China. Sejauh ini Vietnam dan India yang mendapat berkah.
Diversifikasi di luar China adalah strategi Apple untuk meminimalkan risiko geopolitik seiring dengan meningkatnya ketegangan antara dua negara adidaya terbesar di dunia. Mendorong lebih banyak perpindahan di Asia Tenggara dapat membantu potensi bisnis perusahaan pada kawasan yang dihuni 650 juta penduduk tersebut.
Tim Cook punya syarat agar Indonesia menjadi negara basis produksi baru Apple yaitu kelayakan manufaktur lokal, dilaporkan Bloomberg News. "Kami berbicara tentang keinginan presiden untuk melihat manufaktur di dalam negeri, dan ini adalah sesuatu yang akan kami lihat. Kemampuan investasi di Indonesia tidak terbatas," ucap Tim Cook.
Apa itu TKDN?
Pemerintah telah lama menerapkan aturan nilai sebuah perangkat berdasarkan TKDN berlandaskan Peraturan Menteri Perindustrian No. 29 Tahun 2017. Artinya, setiap produk yang beredar di pasar Indonesia wajib memenuhi batas minimal presentase sebagaimana diatur.
Melalui Kemenperin, pemerintah Indonesia membuat sekitar tiga skema sesuai aturan Ketentuan dan Tata Cara Perhitungan Nilai TKDN Produk Telepon Komputer Genggam, dan Komputer Tablet.
Apple Indonesia lantas memilih skema inovasi, atau pilihan terakhir lewat pembangunan Apple Academy di BSD, Tangerang, Batam, Surabaya, dan Bali. Dari komitmen Rp1,7 triliun disampaikan Kemenprin, Apple masih kurang Rp300 miliar.
Ini menjadi dasar alasan sertifikasi perangkat Apple, termasuk iPhone 16 tak kunjung terbit. Imbasnya jadwal rilis iPhone 16 molor hingga kini. Padahal produk yang sama telah dijual resmi secara global pada bulan Oktober silam.
Apple merespons awal dengan proposal investasi hampir US$10 juta, berupa pabrik perakitan komponen mesh AirPod Max di Bandung, Jawa Barat.
Tidak kunjung ada kejelasan, Apple Indonesia lantas memperbaharui nilai investasinya dengan melipatkan komitmen menjadi US$100 juta di dalam proposal.
19 November silam Kemenperin mengaku telah menerima proposal Apple, disampaikan Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif. Namun fokus Kemenperin adalah realisasi kekurangan investasi sekitar Rp300 miliar agar skor TKDN 40% Apple Indonesia terpenuhi.
Tagih investasi demi ciptakan keadilan
Dalam perkembangannya Kemenperin menyinggung komitmen investasi Apple mencederai aspek keadilan bagi seluruh investor. Apple juga dinilai belum menciptakan nilai tambah hingga berkontribusi atas pendalaman struktur industri dalam negeri.
Membandingkan investasi Apple di negara lain, Indonesia jauh tertinggal. Menurut Febri, keuntungan yang dinikmati Apple tidak sebanding dengan dana investasi yang telah perusahaan tanamkan di Indonesia.
Produk smartphone Apple mampu terjual 2,61 juta unit tahun 2023 dengan nilai setara Rp30 triliun. Data penjualan ini paling besar dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara.
Di sisi lain, nilai investasi Indonesia kalah dari Vietnam dan Thailand. Menaikkan 10 kali lipat tawaran investasi pun dianggap belum cukup.
“Kami berpendapat bahwa tidak fair juga disebut-sebut menaikkan investasi hingga 10 kali lipat. Seharusnya kita melihat apakah nilai US$100 juta tersebut berkeadilan atau tidak bagi Indonesia, dibandingkan dengan negara tujuan investasi Apple lainnya seperti India, Vietnam, dan Thailand,” terang Febri dikutip Senin (2/12/2024).
“Angka ini kan masih jauh dari nilai investasi yang direncanakan untuk mendukung perkembangan ekonomi nasional dan pembangunan ekosistem teknologi digital di Indonesia.”
Lantas Kemenperin mendorong Apple Indonesia memperbesar komitmen, tidak sebatas membangun akademi. Pemerintah mewajibkan Apple mendirikan pusat divisi penelitian dan pengembangan (R&D) di Indonesia. Syarat lain, perusahaan “harus mulai serius melibatkan perusahaan Indonesia ke dalam rantai pasok global (GVC) Apple.”
Dorong manufaktur, berdampak pada pertumbuhan ekonomi 8%
Investasi dari luar negeri, termasuk dari Apple adalah cari pemerintah Indonesia mendorong pertumbuhan manufaktur, dan pada ujungnya memberi kontribusi atas target ekonomi 8% dari pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto.
Tidak hanya menargetkan pertumbuhan ekonomi, peningkatkan sektor manufaktur juga dapat menyerap dari sisi tenaga kerja industri handphone, komputer, dan tablet (HKT), target dari Kemenperin.
“Sehingga kami berharap Apple menaati regulasi di Indonesia dengan tetap merealisasikan sisa investasi tersebut,” terang Febri.
TKDN iPhone 16 Masih Kelabu
Awal pekan lalu Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan Apple harus menggelontorkan dana lebih besar agar iPhone 16 dan perangkat lainnya bisa mendapatkan TKDN.
Agus membandingkan realisasi Rp244 triliun Apple di Vietnam dibandingkan dengan Rp1,5 triliun di Indonesia. Padahal pasar Indonesia menyimpan potensi ekonomi terbesar di kawasan ASEAN.
Kemenperin menginginkan Apple punya komitmen setara dengan Xiaomi Corp atau Samsung Electronic Co berupa fasilitas produksi perangkat, dimana masing-masing telah menanamkan investasi masing-masing Rp8 triliun dan Rp55 triliun.
“Kami menginginkan Apple berbisnis di Indonesia namun kami membutuhkan resolusi yang adil,” papar dia. “Kami ingin tim Apple datang untuk menemui kami.”
Sebuah pernyataan yang mengindikasikan bahwa pemerintah serius mendorong Apple membuka pabrik dalam skala besar di Indonesia.
Indonesia memiliki kekuatan ekonomi US$1 triliun dengan lebih dari 350 juta ponsel aktif, melebihi jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 270 juta jiwa, menurut data pemerintah.
(wep)