Logo Bloomberg Technoz

Menlu Sugiono Klaim BRICS dan OECD Tak Saling Bertolak Belakang

Rosmayanti
02 December 2024 14:30

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono dalam pertemuan KTT BRICS Plus di Kazan, Rusia (24/10/2024). (Dok. Kementerian Luar Negeri)
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono dalam pertemuan KTT BRICS Plus di Kazan, Rusia (24/10/2024). (Dok. Kementerian Luar Negeri)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono mengklaim bahwa blok ekonomi Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan alias BRICS dan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) tidak saling bertentangan.

Pernyataan tersebut disampaikan Sugiono merespons status Indonesia yang kini menjadi salah satu mitra (partner) BRICS. Di saat yang sama, Indonesia juga tengah melakukan proses aksesi untuk menjadi anggota penuh OECD.

"Tidak ada hal yang bersifat bertolak belakang antara OECD dan BRICS, itu juga disampaikan oleh pihak OECD, dan masing-masing tetap menghormati aturan dan hukum yang berlaku di Indonesia," ujarnya saat rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, dipantau secara virtual, Senin (2/12/2024).

Sugiono menjelaskan bahwa keinginan Indonesia bergabung dengan BRICS merupakan upaya untuk mengajak negara-negara yang bergabung dalam BRICS dan menjadi penyeimbang dalam menjaga kepentingan antara negara-negara maju dan negara-negara berkembang.

"Kami juga menilai bahwa BRICS merupakan sebuah grouping multilateral yang dapat kita manfaatkan untuk meningkatkan hubungan ekonomi kita dengan negara-negara yang tergabung di dalamnya," papar Sugiono.