Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bos JPMorgan Chase & Co, Jamie Dimon  adalah salah satu eksekutif perusahaan global yang yakin bahwa generasi karyawan di masa depan dapat bekerja satu setengah hari lebih sedikit setiap minggunya. Itu terjadi berkat adaptasi dunia bisnis dengan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Artinya dalam sepekan pekerjaan bisa diselesaikan dalam 3,5 hari di masa depan. Efeknya adalah para karyawan di masa depan berusia lebih panjang. Dimon mengatakan bukan tidak mungkin bisa 100 tahun.

Menurut dia sejarah berulang kali mencatat bahwa kemajuan teknologi adalah kepastian yang harus dihadapi manusia dan membawa dampak positif.

“Teknologi selalu menggantikan pekerjaan. Anak-anak Anda akan hidup sampai usia 100 tahun dan tidak menderita kanker karena teknologi, dan secara harfiah mereka mungkin akan bekerja tiga setengah hari dalam seminggu.”

Dimon menegaskan pandangannya yang bertolak belakang atas teori bahwa teknologi kecerdasan buatan akan membuat banyak manusia di planet Bumi menganggur.

Tujuan AI agar karyawan dan dunia usaha bisa beradaptasi sehingga menciptakan hasil kerja efektif dan efisien, kembali ditegaskan Dimon, seperti dilaporkan Fortune dikutip, Senin (2/12/2024).

Jamie Dimon (Bloomberg)

Proses kerja bisnis mendapatkan peningkatkan berkat AI, mirip dengan mesin uap dan internet pada era yang berbeda, tegas Dimon dalam sebuah tayangan The Circuit bulan April silam.

Ia menambahkan bahwa kecerdasan buatan adalah “sesuatu yang hidup dan bernapas” dan akan berubah sepanjang sejarah, dilaporkan Bloomberg News.  JPMorgan sendiri telah beradaptasi dengan AI dalam berbagai peran pekerjaan seperti mitigasi kesalahan, penelitian, hingga hedging.

Teknologi AI diklaim geser 85 juta pekerjaan

Contoh, pada bulan Juli JPMorgan  telah mengintegrasikan teknologi AI dalam peran analis riset pada divisi wealth-management dengan LLM Suite dari ChatGPT. Tool ini membantu menulis, menghasilkan ide, memecahkan masalah menggunakan spreadsheet, meringkas dokumen, dan lainnya.

Dalam sebuah memo yang diterbitkan JPMorgan dan ditandatangani Mary Erdoes, head of asset and wealth management business dan  Mike Urciuoli, chief data and analytics officer, tertulis layanan ini tidak berisi pengetahuan khusus divisi aset dan wealth-management dan dimaksudkan untuk produktivitas tujuan umum.

Dunia finansial memang telah mendorong eksperimen AI pada seluruh bidang pekerjaan. Goldman Sachs memprediksi bahwa sekitar 300 juta pekerjaan akan hilang karena teknologi, dengan sekitar seperempat tenaga kerja Amerika Serikat (AS) khawatir di masa depan mereka akan kehilangan peran mereka karena kecerdasan buatan.

Citigroup memperkirakan teknologi ini dapat menambah US$170 miliar ke pundi-pundi industri perbankan pada tahun 2028 dalam sebuah laporan pada bulan Juni, tetapi teknologi ini dapat menggantikan lebih banyak pekerjaan di sektor ini daripada yang lain, dengan 54% dari peran yang berpotensi tinggi untuk diotomatisasi.

Citigroup mengatakan bahwa mereka akan membekali 40.000 developer coding dengan kemampuan untuk bereksperimen dengan berbagai teknologi AI. Citi juga menggunakan AI generatif untuk menyisir ratusan halaman proposal peraturan dengan cepat.

Deutsche Bank AG menggunakan kecerdasan buatan untuk memindai portofolio klien kaya. Dan ING Groep NV menyaring calon nasabah yang berpotensi gagal bayar.

(wep)

No more pages