Untuk itu, dia pun tidak menutup kemungkinan mengajak para pengusaha untuk membentuk konsorsium guna berinvestasi dan menggarap proyek hilirisasi sektor pertambangan bauksit.
“Kami dorong ke situ. Nanti coba lihat, kalau mereka mau, kita coba bikin konsorsium,” ujarnya.
Asosiasi Pengusaha Bauksit dan Bijih Indonesia (AP3BI) menilai Indonesia belum akan memiliki pabrik pemurnian atau smelter bauksit tambahan dalam waktu dekat, usai Presiden ke-7 Joko Widodo melakukan peresmian terhadap injeksi bauksit perdana Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) fase 1 di Mempawah, Kalimantan Barat dengan nilai investasi Rp16 triliun.
Pelaksana Harian Ketua Umum AP3BI Ronald Sulistyanto mengatakan rata-rata progres proyek smelter bauksit yang tengah direncanakan di Indonesia masih berada di bawah 50%.
“Tidak ada, belum ada, rencana sih banyak. Rara-rata [progres] di bawah 50%,” ujar Ronald kepada Bloomberg Technoz, akhir September.
Ronald menggarisbawahi kendala yang masih dihadapi dalam smelter bauksit adalah investasi. Terlebih, Ronald sebelumnya mengatakan, biaya investasi untuk smelter bauksit adalah sebesar US$1,2 miliar hanya untuk kapasitas 2 juta ton.
Sebelumnya, PT Superintending Company of Indonesia atau Sucofindo, perusahaan inspeksi di Indonesia, melaporkan bahwa saat ini setidaknya hanya 4 dari 12 smelter bauksit di Indonesia yang sudah beroperasi.
Smelter bauksit yang telah beroperasi di Indonesia adalah PT Indonesia Chemical Alumina (ICA), PT Well Harvest Winning Alumina Refinery, PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (ekspansi), dan PT Bintan Alumina Indonesia.
Sementara itu, sebanyak 8 pembangunan proyek smelter bauksit lainnya masih dalam tahap konstruksi dan belum diselesaikan pembangunannya karena beberapa kendala.
Melihat lambatnya progres investasi tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia bakal mengajak pelaku usaha untuk melakukan percepatan pembangunan proyek smelter bauksit.
“Saya akan mengundang nanti teman-teman dari pelaku usaha smelter bauksit untuk bisa kita lakukan percepatan. Kan kemarin di Kalimantan Barat sudah kita resmikan, yang punya BUMN. Nah mungkin yang lainnya juga kita lakukan dahulu,”kata Bahlil saat ditemui di kantornya, Jumat (29/11/2024).
Bahlil juga menyebut, investor smelter bauksit tidak menutup kemungkinan akan berbentuk konsorsium. “Semuanya bisa ada kemungkinan, maka nanti kita dapat tahu strukturnya,” imbuhnya.
(wdh)