Dalam hal eksplorasi, pengeboran sumur hingga kuartal I-2023 mencatatkan 100% penemuan. Dari 10 sumur eksplorasi, sebanyak 4 di antaranya telah selesai dan menghasilkan temuan sumber migas dengan total sumber daya sebanyak +183 MMBOE.
“Kami berharap success ratio 2023 bisa lebih tinggi dibandingkan dengan 2022 yang tercatat sebesar 81%,” ujar Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara.
Dia mengelaborasi, capaian rasio penggantian cadangan migas atau reserve replacement ratio (RRR) pada kuartal I-2023 mencapai 21%. Adapun, capaian RRR sejak 2018 mencapai di atas 100%. Untuk 2023, SKK Migas mengestimasikan RRR dapat mencapai 152%.
“Pada awal 2023, salah satu tonggak penting bahwa Indonesia masih memiliki daya tarik tinggi bagi investor adalah kerja sama eksplorasi open area yang dipimpin ExxonMobil Indonesia dengan nilai Rp630 miliar yang mencakup eksplorasi onshore di Papua, Jawa Timur, serta offshore Sumatra, dan lainnya,” jelas Benny.
Keamanan Kerja
Dalam hal keamanan kerja sektor hulu migas, Deputi eksploitasi Wahju Wibowo menyampaikan hingga Maret 2023, tingkat insiden atau incident rate (IR) sebagai tolok ukur pengelolaan health, safety & environment (HSE) yang dicatatkan industri hulu migas nasional mencapai 0,31 sedikit meningkat dibandingkan capaian 2022 yang sebesar 0,23.
“Tetapi masih lebih rendah dibandingkan rata-rata dunia yang sekitar 0,7. Meskipun lebih baik dibandingkan global, seiring dengan makin agresifnya aktivitas hulu migas maka potensi IR ada indikasi meningkat. Ini yang sedang kami antisipasi”, tegas Wahju.
Lebih lanjut Wahju menyampaikan bahwa pada 2023, SKK Migas telah menyetujui berbagai program HSE dari setiap KKKS, termasuk pelatihan untuk meningkatkan awareness dan skill dari pekerja.
“Kami minta KKKS untuk dapat menyerap 100% biaya yang terkait dengan HSE, tidak ada efisiensi untuk HSE, 100% program harus bisa dilaksanakan secara penuh."
(wdh)