Sementara itu, secara tahunan atau year on year (yoy) terjadi inflasi sebesar 1,55% dan secara tahun kalender atau year to date (ytd) terjadi inflasi 1,12%.
Inflasi bulanan pada November 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan Oktober, tetapi masih lebih rendah jika dibandingkan dengan November 2023.
Adapun, kata Amalia, kelompok pengeluaran inflasi terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi 0,7% dan memberikan andil inflasi 0,22%.
Komoditas yang mendorong inflasi pada kelompok ini adalah bawang merah dan tomat, masing-masing 0,10%. Sementara itu, terdapat komoditas lain yang memberikan andil inflasi a.l. emas perhiasan dengan andil 0,04%, serta daging ayam ras dan migor dengan andil 0,03%.
Sementara itu, bawang putih, ikan segar, sigaret kretek mesin (SKM), tarif angkutan udara, dan kopi bubuk memberikan andil inflasi masing-masing 0,01%.
(wdh)