Logo Bloomberg Technoz

Inflasi November Terendah Sejak 2021, tetapi Harga Beras Deflasi

Azura Yumna Ramadani Purnama
02 December 2024 11:17

Pedagang beras istirahat saat berjualan di Pasar Minggu, Jumat (1/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pedagang beras istirahat saat berjualan di Pasar Minggu, Jumat (1/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Komoditas makanan pokok orang Indonesia, yaitu beras, mengalami deflasi pada November di tengah laju Indeks Harga Konsumen yang menyentuh level terendah sejak Agustus 2021.

Badan Pusat Statistik melaporkan, pada November harga beras mencatat deflasi sebesar 0,45% dengan andil deflasi 0,02%%.

"Deflasi komoditas beras terjadi di 26 provinsi di mana deflasi terdalam di Papua pegunungan dengan deflasi sebesar 4,64%," kata Plt Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti dalam taklimat media siang hari ini.

Secara historis, harga beras di bulan November tahun 2022 dan 2023 mengalami inflasi dengan tingkat inflasi lebih rendah dibanding bulan sebelumnya pada tahun yang sama.  

Berdasarkan pantauan pada Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 09.49 WIB, rerata nasional harga terdapat 11 komoditas pangan lainnya yang mengalami kenaikan harian di tingkat eceran, yakni beras premium naik Rp90 menjadi Rp15.470/kg, kedelai biji kering (impor) naik Rp60 menjadi Rp10.530/kg, bawang merah naik Rp870 menjadi Rp39.820/kg, bawang putih bonggol naik Rp560 menjadi Rp41.960/kg.