Laporan Caixin sebagian besar lebih kuat daripada hasil jajak pendapat resmi pada tahun sebelumnya karena ekspor tetap kuat. Kedua survei ini mencakup indikator sampel, lokasi, dan jenis bisnis yang berbeda, di mana jajak pendapat swasta fokus pada perusahaan kecil dan berorientasi ekspor.
Apa Kata Bloomberg Economics...
"Ekspor tampaknya tetap tangguh, seperti yang ditunjukkan oleh harga angkutan peti kemas ekspor. Hal ini seharusnya mendukung PMI manufaktur Caixin, tetapi mungkin tidak dapat mengimbangi musiman yang tidak menguntungkan untuk indeks tersebut pada November."
— Chang Shu, kepala ekonom Asia, dan David Qu, ekonom
Ekspor China telah menopang ekonomi tahun ini, di mana pengiriman dalam tiga kuartal pertama melonjak ke nilai tertinggi kedua yang pernah tercatat. Lonjakan ini menempatkan China pada jalur untuk mencapai rekor surplus perdagangan yang bisa mencapai hampir US$1 triliun tahun ini.
Namun, pabrik-pabrik di China tengah bersiap menghadapi ketidakpastian dalam beberapa bulan mendatang setelah Presiden terpilih Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif yang bisa menghancurkan perdagangan antara kedua negara itu. Beijing sudah menghadapi hambatan perdagangan dari wilayah seperti Uni Eropa.
PMI untuk Asia di luar China dan Jepang sedikit berubah pada Oktober, di mana indeks naik ke 51,6. Sementara indikator pesanan ekspor tetap dalam kontraksi, meningkat paling banyak sejak Mei, berpotensi menandakan peningkatan menjelang tarif yang dijanjikan Trump. Angka di atas 50 menunjukkan pertumbuhan.
Pada akhir September, China memangkas suku bunga secara signifikan dan mengeluarkan langkah-langkah untuk memperkuat pasar properti.
Hal ini membuat beberapa analis menaikkan prospek pertumbuhan China pada tahun 2024, sehingga perkiraan median untuk pertumbuhan tahun ini menjadi 4,8%, menurut estimasi yang dikumpulkan Bloomberg.
Pada kuartal ketiga, produk domestik bruto (PDB) China tumbuh dengan laju paling lambat sejak awal tahun 2023.
Kemerosotan sektor properti yang berkepanjangan dan pasar tenaga kerja yang suram telah membebani konsumsi, membuat ekonomi rentan terhadap tantangan jangka panjang, termasuk meningkatnya ketegangan perdagangan, tekanan deflasi, dan populasi yang menyusut.
(bbn)